Senin, Desember 20, 2010

Kata kata bijak

Mutiara Kata, Hadist Nabi, Kata-
Kata Bijak, Petuah Bijak
Kejujuran adalah perhiasan jiwa
yang lebih bercahaya daripada
berlian
Belajar tanpa berpikir tidak ada
gunanya, sedangkan berpikir tanpa
belajar adalah berbahaya.
Cinta kepada Allah adalah puncaknya
cinta. Lembahnya cinta adalah cinta
kepada sesama.
Keluhuran budi pekerti akan tampak
pada ucapan dan tindakan.
Orang yang berjiwa besar teguh
pendiriannya, tetapi tidak keras
kepala.
Ulurkan cintamu karena Tuhanmu
dan tariklah cintamu karena
Tuhanmu, anda tentu tak akan
kecewa.
Cinta indah seperti bertepuk dua
tangan, tak akan indah jika hanya
sebelah saja.
Naluri berbicara kita akan mencintai
yang memuja kita, tetapi tidak selalu
mencintai yang kita puja.
Melihatlah ke atas untuk urusan
akhiratmu dan melihatlah ke bawah
untuk urusan duniamu maka hidup
akan tenteram.
Seseorang yang oprimis akan
melihat adanya kesempatan dalam
setiap malapetaka, sedangkan orang
pesimis melihat malapetaka dalam
setiap kesempatan.
Ingatlah, boleh jadi manusia itu
mencintai sesuatu yang
membahayakan dirinya atau
membenci sesuatu yang
bermanfaat baginya. Mohonlah
petunjuk-Nya.
Sahabat yang sejati adalah orang
yang dapat berkata benar kepada
anda, bukan orang yang hanya
membenarkan kata-kata anda.
Bekerja atas dorongan cinta akan
terasa senang tiada jemu dan lelah.
Orang besar menempuh jalan
kearah tujuan melalui rintangan dan
kesukaran yang hebat.
Berbuat baiklah kepada orang lain
seperti berbuat baik kepada diri
sendiri.
Orang besar bukan orang yang
otaknya sempurna tetapi orang
yang mengambil sebaik-baiknya
dari otak yang tidak sempurna.
Memperbaiki diri adalah alat yang
ampuh untuk memperbaiki orang
lain.
Jika seseorang tidak mencintai anda
janganlah dia anda benci, karena
mungkin akan tumbuh benih cinta
kembali.
Cinta akan menggilas setiap orang
yang mengikuti geraknya, tetapi
tanpa gilasan cinta, hidup tiada
terasa indah.
Bukan kecerdasan anda, melainkan
sikap andalah yang yang akan
mengangkat anda dalam kehidupan.
Perjuangan seseorang akan banyak
berarti jika mulai dari diri sendiri.
Jika rasa cinta terbalas, maka
bersyukurlah karena Allah telah
memberikan hidup lebih berharga
dengan belas Kasih-Nya.
Dalam perkataan, tidak mengapa
anda merendahkan diri, tetapi dalam
aktivitas tunjukkan kemampuan
Anda.
Tegas berbeda jauh dengan kejam.
Tegas itu mantap dalam kebijaksana
sedangkan kejam itu keras dalam
kesewenang-wenangan.
Jika rasa cinta itu tak terbalas maka
bersukurlah, karena anda akan
dipilihkan Allah yang lebih baik.
Watak keras belum tentu bisa tegas,
tetapi lemah lembut tak jarang bisa
tegas.
Sifat orang yang berlilmu tinggi
adalah merendahkan hari kepada
manusia dan takut kepada Tuhan.
Contoh yang baik adalah nasehat
terbaik (Fuller)
Jika kita melayani, maka hidup akan
lebih berarti (John Gardne)
Apabila di dalam diri seseorang
masih ada rasa malu dan takut
untuk berbuat suatu kebaikan, maka
jaminan bagi orang tersebut adalah
tidak akan bertemunya ia dengan
kemajuan selangkah pun. - Bung
Karno
Kita semua hidup dalam
ketegangan, dari waktu ke waktu,
serta dari hari ke hari; dengan kata
lain, kita adalah pahlawan dari cerita
kita sendiri. - Mary Mccarthy
Tiga sifat manusia yang merusak
adalah, kikir yang dituruti, hawa
nafsu yang diikuti, serta sifat
mengagumi diri sendiri yang
berlebihan. - Nabi Muhammad Saw
Apa yang nampak sebagai suatu
kemurahan hati, sering sebenarnya
tiada lain daripada ambisi yang
terselubung, yang mengabaikan
kepentingan-kepentingan kecil untuk
mengejar kepentingan- kepentingan
yang lebih besar. - La
Roucefoucauld
Semua yang dimulai dengan rasa
marah, akan berakhir dengan rasa
malu. - Benjamin Franklin
Hati yang penuh syukur, bukan saja
merupakan kebajikan yang terbesar,
melainkan merupakan pula induk
segala kebajikan yang lain. - Cicero
Orang yang berhasil akan
mengambil manfaat dari kesalahan-
kesalahan yang ia lakukan, dan akan
mencoba kembali untuk melakukan
dalam suatu cara yang berbeda. -
Dale Carnegie
Istilah tidak ada waktu, jarang sekali
merupakan alasan yang jujur,
karena pada dasarnya kita
semuanya memiliki waktu 24 jam
yang sama setiap harinya. Yang
perlu ditingkatkan ialah membagi
waktu dengan lebih cermat. -
George Downing
Ancaman nyata sebenarnya bukan
pada saat komputer mulai bisa
berpikir seperti manusia, tetapi ketika
manusia mulai berpikir seperti
komputer. - Sydney Harris
Pahlawan bukanlah orang yang
berani menetakkan pedangnya ke
pundak lawan, tetapi pahlawan
sebenarnya ialah orang yang
sanggup menguasai dirinya dikala ia
marah. - Nabi Muhammad Saw
Cara untuk menjadi di depan adalah
memulai sekarang. Jika memulai
sekarang, tahun depan Anda akan
tahu banyak hal yang sekarang tidak
diketahui, dan Anda tak akan
mengetahui masa depan jika Anda
menunggu-nunggu. - William
Feather
Dalam masalah hati nurani, pikiran
pertamalah yang terbaik. Dalam
masalah kebijaksanaan, pemikiran
terakhirlah yang paling baik. - Robert
Hall
Belajarlah dari kesalahan orang lain.
Anda tak dapat hidup cukup lama
untuk melakukan semua kesalahan
itu sendiri. - Martin Vanbee
Orang-orang hebat di bidang
apapun bukan baru bekerja karena
mereka terinspirasi, namun mereka
menjadi terinspirasi karena mereka
lebih suka bekerja. Mereka tidak
menyia-nyiakan waktu untuk
menunggu inspirasi. - Ernest
Newman
Orang-orang yang sukses telah
belajar membuat diri mereka
melakukan hal yang harus
dikerjakan ketika hal itu memang
harus dikerjakan, entah mereka
menyukainya atau tidak. - Aldus
Huxley
Kebanyakan dari kita tidak
mensyukuri apa yang sudah kita
miliki, tetapi kita selalu menyesali apa
yang belum kita capai. -
Schopenhauer
Musuh yang paling berbahaya di
atas dunia ini adalah penakut dan
bimbang. Teman yang paling setia,
hanyalah keberanian dan keyakinan
yang teguh. - Andrew Jackson
Sesuatu yang belum dikerjakan,
seringkali tampak mustahil; kita baru
yakin kalau kita telah berhasil
melakukannya dengan baik. - Evelyn
Underhill
Perbuatan-perbuatan salah adalah
biasa bagi manusia, tetapi perbuatan
pura-pura itulah sebenarnya yang
menimbulkan permusuhan dan
pengkhianatan. - Johan Wolfgang
Goethe
Jika orang berpegang pada
keyakinan, maka hilanglah
kesangsian. Tetapi, jika orang sudah
mulai berpegang pada kesangsian,
maka hilanglah keyakinan. - Sir
Francis Bacon
Karena manusia cinta akan dirinya,
tersembunyilah baginya aib dirinya;
tidak kelihatan olehnya walaupun
nyata. Kecil di pandangnya
walaupun bagaimana besarnya. -
Jalinus At Thabib
Bersikaplah kukuh seperti batu
karang yang tidak putus-putus-nya
dipukul ombak. Ia tidak saja tetap
berdiri kukuh, bahkan ia
menenteramkan amarah ombak
dan gelombang itu. - Marcus
Aurelius
Kita melihat kebahagiaan itu seperti
pelangi, tidak pernah berada di atas
kepala kita sendiri, tetapi selalu
berada di atas kepala orang lain. -
Thomas Hardy
Kaca, porselen dan nama baik,
adalah sesuatu yang gampang sekali
pecah, dan tak akan dapat direkatkan
kembali tanpa meninggalkan bekas
yang nampak. - Benjamin Franklin
Keramahtamahan dalam perkataan
menciptakan keyakinan,
keramahtamahan dalam pemikiran
menciptakan kedamaian,
keramahtamahan dalam memberi
menciptakan kasih. - Lao Tse
Hiduplah seperti pohon kayu yang
lebat buahnya; hidup di tepi jalan
dan dilempari orang dengan batu,
tetapi dibalas dengan buah. - Abu
Bakar Sibli
Rahmat sering datang kepada kita
dalam bentuk kesakitan, kehilangan
dan kekecewaan; tetapi kalau kita
sabar, kita segera akan melihat
bentuk aslinya. - Joseph Addison
Bagian terbaik dari hidup seseorang
adalah perbuatan-perbuatan baiknya
dan kasihnya yang tidak diketahui
orang lain. - William Wordsworth
Kita berdoa kalau kesusahan dan
membutuhkan sesuatu, mestinya
kita juga berdoa dalam kegembiraan
besar dan saat rezeki melimpah. -
Kahlil Gibran
Semua orang tidak perlu menjadi
malu karena pernah berbuat
kesalahan, selama ia menjadi lebih
bijaksana daripada sebelumnya. -
Alexander Pope
Teman sejati adalah ia yang meraih
tangan anda dan menyentuh hati
anda. - Heather Pryor
Banyak kegagalan dalam hidup ini
dikarenakan orang-orang tidak
menyadari betapa dekatnya mereka
dengan keberhasilan saat mereka
menyerah. - Thomas Alva Edison
Tiadanya keyakinanlah yang
membuat orang takut menghadapi
tantangan; dan saya percaya pada
diri saya sendiri. - Muhammad Ali
Kebanggaan kita yang terbesar
adalah bukan tidak pernah gagal,
tetapi bangkit kembali setiap kali kita
jatuh. - Confusius
Hiduplah seperti pohon kayu yang
lebat buahnya; hidup di tepi jalan
dan dilempari orang dengan batu,
tetapi dibalas dengan buah. - Abu
Bakar Sibli
Jadilah kamu manusia yang pada
kelahiranmu semua orang tertawa
bahagia, tetapi hanya kamu sendiri
yang menangis; dan pada
kematianmu semua orang
menangis sedih, tetapi hanya kamu
sendiri yang tersenyum. - Mahatma
Gandhi
Demi Allah yang jiwaku berada di
tangan-Nya, seseorang tidak
beriman hingga ia mencintai
saudaranya sebagaimana ia
mencintai dirinya sendiri. ~ Nabi
Muhammad SAW
Jauhilah dengki, karena dengki
memakan amal kebaikan
sebagaimana api memakan kayu
bakar. ~ Nabi Muhammad SAW
Yang terbaik di antara kalian adalah
mereka yang berakhlak paling mulia.
~ Nabi Muhammad SAW
Allah tidak melihat bentuk rupa dan
harta benda kalian, tapi Dia melihat
hati dan amal kalian. ~ Nabi
Muhammad SAW
Kecintaan kepada Allah melingkupi
hati, kecintaan ini membimbing hati
dan bahkan merambah ke segala
hal. ~ Imam Al Ghazali
Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu
belajarlah untuk tenang dan sabar. ~
Khalifah 'Umar
Setiap orang di dunia ini adalah
seorang tamu, dan uangnya adalah
pinjaman. Tamu itu pastilah akan
pergi, cepat atau lambat, dan
pinjaman itu haruslah dikembalikan.
~ Ibnu Mas'ud
Ketahuilah bahwa sabar, jika
dipandang dalam permasalahan
seseorang adalah ibarat kepala dari
suatu tubuh. Jika kepalanya hilang
maka keseluruhan tubuh itu akan
membusuk. Sama halnya, jika
kesabaran hilang, maka seluruh
permasalahan akan rusak. ~ Khalifah
'Ali
Sabar memiliki dua sisi, sisi yang
satu adalah sabar, sisi yang lain
adalah bersyukur kepada Allah. ~
Ibnu Mas'ud
Takutlah kamu akan perbuatan dosa
di saat sendirian, di saat inilah
saksimu adalah juga hakimmu. ~
Khalifah 'Ali
Orang yang paling aku sukai adalah
dia yang menunjukkan kesalahanku.
~ Khalifah 'Umar
Niat adalah ukuran dalam menilai
benarnya suatu perbuatan, oleh
karenanya, ketika niatnya benar,
maka perbuatan itu benar, dan jika
niatnya buruk, maka perbuatan itu
buruk. ~ Imam An Nawawi
Aku mengamati semua sahabat,
dan tidak menemukan sahabat yang
lebih baik daripada menjaga lidah.
Saya memikirkan tentang semua
pakaian, tetapi tidak menemukan
pakaian yang lebih baik daripada
takwa. Aku merenungkan tentang
segala jenis amal baik, namun tidak
mendapatkan yang lebih baik
daripada memberi nasihat baik. Aku
mencari segala bentuk rezki, tapi
tidak menemukan rezki yang lebih
baik daripada sabar. ~ Khalifah
'Umar
Dia yang menciptakan mata
nyamuk adalah Dzat yang
menciptakan matahari. ~
Bediuzzaman Said Nursi
Penderitaan jiwa mengarahkan
keburukan. Putus asa adalah
sumber kesesatan; dan kegelapan
hati, pangkal penderitaan jiwa. ~
Bediuzzaman Said Nursi
Kebersamaan dalam suatu
masyarakat menghasilkan
ketenangan dalam segala kegiatan
masyarakat itu, sedangkan saling
bermusuhan menyebabkan seluruh
kegiatan itu mandeg. ~
Bediuzzaman Said Nursi
Menghidupkan kembali agama
berarti menghidupkan suatu
bangsa. Hidupnya agama berarti
cahaya kehidupan. ~ Bediuzzaman
Said Nursi
Seseorang yang melihat kebaikan
dalam berbagai hal berarti memiliki
pikiran yang baik. Dan seseoran
yang memiliki pikiran yang baik
mendapatkan kenikmatan dari
hidup. ~ Bediuzzaman Said Nursi
Pengetahuan tidaklah cukup; kita
harus mengamalkannya. Niat
tidaklah cukup; kita harus
melakukannya. ~ Johann Wolfgang
von Goethe
Pencegahan lebih baik daripada
pengobatan. ~ Johann Wolfgang
von Goethe
Kearifan ditemukan hanya dalam
kebenaran. ~ Johann Wolfgang von
Goethe
Ilmu pengetahuan tanpa agama
adalah pincang. ~ Einstein
Perdamaian tidak dapat dijaga
dengan kekuatan. Hal itu hanya
dapat diraih dengan pengertian. ~
Einstein
Agama sejati adalah hidup yang
sesungguhnya; hidup dengan
seluruh jiwa seseorang, dengan
seluruh kebaikan dan kebajikan
seseorang. ~ Einstein
Dua hal yang membangkitkan
ketakjuban saya - langit bertaburkan
bintang di atas dan alam semesta
yang penuh hikmah di dalamnya. ~
Einstein
Apa yang saya saksikan di Alam
adalah sebuah tatanan agung yang
tidak dapat kita pahami dengan
sangat tidak menyeluruh, dan hal itu
sudah semestinya menjadikan
seseorang yang senantiasa berpikir
dilingkupi perasaan rendah hati. ~
Einstein
Sungguh sedikit mereka yang
melihat dengan mata mereka sendiri
dan merasakan dengan hati mereka
sendiri. ~ Einstein
Berusahalah untuk tidak menjadi
manusia yang berhasil tapi
berusahalah menjadi manusia yang
berguna. ~ Einstein
Tidak semua yang dapat
menghitung dapat dihitung, dan
tidak semua yang dapat dihitung
dapat menghitung. ~ Einstein
Tidak semua yang dapat
menghitung dapat dihitung, dan
tidak semua yang dapat dihitung
dapat menghitung. ~ Einstein
Benar, engkau adalah seorang raja
penguasa dunia. Semua orang
menunjukkan kesetiaannya padamu!
Lalu bagaimana? Esok kamu akan di
baringkan di kubur sebagai
rumahmu. Dan dari segala arah,
orang-orang akan melemparkan
debu ketubuhmu menutupimu.
Walaupun engkau dijadikan raja
penguasa dunia, engkau tidak akan
lari dari kematian, dan meninggalkan
dunia untuk para musuhmu
walaupun hari ini wajahmu
tersenyum, esok hal itu pasti akan
membuatmu bersedih.
Aku melihat manusia datang
kedunia lalu pergi jauh, Dunia dan
harta selalu berpindah, dengan
sayap-sayap yang sama untuk
terbang.
Dunia tidak tetap dengan seorang
yang hidup di mana pun, juga tidak
ada seorang pun yang hidup
selamanya menikmati
kesenangannya, kematian dan
penderitaannya bagaikan dua ekor
kuda yang berlari cepat ke arah
manusia, untuk menginjak-injak
mereka dan melahap mereka.
Hai bodoh, yang terpedaya oleh
daya tarik dunia! Pikirkanlah dan
ambillah sesuatu (kebaikan) dari
dunia ini untuk, menolongmu di
akhirat.
Aku tersesat dalam kelalaian, sedang
kematian bergerak kearahku,
semakin lama semakin mendekat.
Jika aku tidak mari hari ini, aku pasti
mati esok.
Aku manjakan tubuhku dengan
pakaian-pakaian halus dan mewah,
sedikit berpikir bahwa itu akan
membusuk dan hancur dalam
kubur.
Aku bayangkan tubuhku remuk
menjadi debu dalam lubang kubur,
Di bawah gundukan tanah.
Keindahan tubuhku akan berangsur-
angsur hilang, sedikit demi sedikit
berkurang hingga tinggallah
kerangka, tanpa kulit dan daging.
Aku melihat detik-detik kehidupan
lambat laun habis, namun
keinginan-keinginanku masih belum
terpenuhi. Suatu perjalanan panjang
terbentang di hadapanku,
sedangkan aku tiada bekal untuk
jalan itu.
Aku menentang Tuhanku,
melanggar perintah-perintah-Nya
terang-terangan, sementara Ia
mengawasiku setiap saat.
Aduh! Aku memperturutkan hatiku
dalam perbuatan-perbuatan yang
memalukan! Ah! Apapun yang telah
terjadi tak dapat dihapuskan dan
waktu bila telah berlalu tidak dapat
ditarik kembali.
Ah! Aku berdosa secara rahasia,
tidak pernah orang laun mengetahui
dosa-dosaku yang mengerikan.
Tetapi esok, rahasia dosa-dosaku
ditampakan dan dipertunjukan
kepada Tuhanku.
Ah! Aku berdosa terhadap-Nya,
walaupun hati merasa takut, namun
aku sangat mempercayai ampunan-
Nya yang tak terbatas, aku ber-dosa
dan tak tahu malu, dengan berani
bergantung kepada ampunan-Nya
yang tak terbatas.
Siapa lagi selain Dia, yang akan
mengampuni dosa-dosaku.
Sesungguhnya Ia patut bagi segala
pujian! Seandainya tidak ada adzab
setelah kematian. Tiada janji akan
surga, tiada ancaman akan neraka.
Kematian dan kebusukan cukup
sebagai peringatan, agar kita
menjauhi sia-sia. Namun akal kita
bebal. Kita tidak mengambil
peringatan apa pun. Sekarang tiada
harapan lagi bagi kita, kecuali Yang
Maha Pengampun mengampuni
dosa-dosa kita, karna bila seorang
hamba berbuat salah, hanyalah
Tuhannya, tanpa seorangpun yang
mengampuninya tak diragukan lagi
aku adalah yang terburuk dari
semua hamba-Nya.
Aku yang menghianati perjanjianku
dengan Tuhanku yang dibuat di
keabadian. Dan, adalah hamba yang
cakap yang janji-janjinya tak berarti.
Tuhanku, akan bagaimanakah
nasibku, ketika api membakar
tubuhku? Api yang melelehkan batu
yang paling keras!
Ah! Aku sendiri ketika dibangkitkan
dari kubur (tanpa seorangpun yang
menolongku pada hari itu). Wahai
Engkau, Yang Maha Esa yang tiada
sekutu terhadap keagungan-Mu.
Belas kasihanillah kesendirianku,
karna ditinggalkan oleh segalanya.
Sungguh jalanan paling licin yang
bahkan kaki ulamapun tergelincir di
atasnya adalah ketamakan.
Tiada yang lebih baik dari dua
kebaikan : Beriman pada Allah dan
bermanfaat bagi manusia. Tiada
yang lebih buruk dari dua
kejahatan : Syirik pada Allah dan
merugikan manusia.
Tiga tanda kesempurnaan iman :
Kalau marah, marahnya tidak keluar
dari kebenaran. Kalau senang,
senangnya tidak membawanya
pada kebatilan. Ketika mampu
membalas, ia memafkan.
Tertipulah yang melakukan tiga
perkara : Membenarkan apa yang
tak terjadi, mengandalkan orang
yang tidak dipercaya, dan
menghasratkan apa yang tak
dimiliki.
Dengannya Allah kuburkan
kedengkian; Dengannya Allah
padamkan permusuhan; Melaluinya
diikat persaudaraan; Yang hina
dimulyakan. Yang tinggi
direndahkan.
Berbagi rezeki dengan tulus, berbakti
pada orang tua, berbuat baik pada
sesama, mengubah duka menjadi
bahagia dan menambah usia.
Semua ilmu ada pokok bahasannya.
Pokok bahasan ilmu para Nabi
adalah manusia... Mereka datang
untuk mendidik manusia.
Orang paling baik adalah orang
yang kita harapkan kebaikannya dan
kita terlindung dari keburukannya.
Jika orang dapat empat hal, ia dapat
kebaikan dunia akhirat: Hati yang
bersyukur, lidah yang berzikir,
badan yang tabah pada cobaan, dan
pasangan yang setia menjaga
dirinya dan hartanya.
Nabi ditanya bermanfaatkah
kebajikan setelah dosa? Ia
menjawab: Taubat membersihkan
dosa, kebaikan menghapuskan
keburukan.
Manusia Paling baik adalah orang
yang dermawan dan bersyukur
dalam kelapangan, yang
mendahulukan orang lain, bersabar
dalam kesulitan.
Tiga manusia tidak akan dilawan
kecuali oleh orang yang hina: orang
yang berilmu yang mengamalkan
ilmunya, orang cerdas cendikia dan
imam yang adil.
Tiada musibah yang ,ebih besar
daripada meremehkan dosa-
odsamu dan merasa ridho dengan
keadaan rohaniahmu sekarang ini.
Hati Adalah Ladang. Sesungguhnya
setengah perkataan itu ada yang
lebih keras dari batu, lebih tajam dari
tusukan jarum, lebih pahit daripada
jadam, dan lebih panas daripada
bara. Sesungguhnya hati adalah
ladang, maka tanamlah ia dengan
perkataan yang baik, karna jika tidak
tumbuh semuanya (perkataan yang
tidak baik), niscaya tumbuh
sebahagiannya.
Sesungguhnya seorang hamba itu
bila merasa ujub kerana suatu
perhiasan dunia, niscaya Allah akan
murka kepadanya hingga dia
melepaskan perhiasan itu. (Sayidina
Abu bakar)
Orang yang bakhil itu tidak akan
terlepas daripada salah satu daripada
4 sifat yang membinasakan iaitu: Ia
akan mati dan hartanya akan diambil
oleh warisnya, lalu dibelanjakan
bukan pada tempatnya atau;
hartanya akan diambil secara paksa
oleh penguasa yang zalim atau;
hartanya menjadi rebutan orang-
orang jahat dan akan dipergunakan
untuk kejahatan pula atau;
adakalanya harta itu akan dicuri dan
dipergunakan secara berfoya-foya
pada jalan yang tidak berguna
(Sayidina Abu Bakar)
Barangsiapa takut kepada Allah SWT
nescaya tidak akan dapat dilihat
kemarahannya. Dan barangsiapa
takut pada Allah, tidak sia-sia apa
yang dia kehendaki. (Sayidina Umar
bin Khattab)
Orang yang banyak ketawa itu
kurang wibawanya. Orang yang
suka menghina orang lain, dia juga
akan dihina. Orang yang menyintai
akhirat, dunia pasti menyertainya.
Barangsiapa menjaga kehormatan
orang lain, pasti kehormatan dirinya
akan terjaga. (Sayidina Umar bin
Khattab)
Hendaklah kamu lebih
memperhatikan tentang bagaimana
amalan itu diterima daripada banyak
beramal, kerana sesungguhnya
terlalu sedikit amalan yang disertai
takwa. Bagaimanakah amalan itu
hendak diterima? (Sayidina Ali
Karamallahu Wajhah)
Janganlah seseorang hamba itu
mengharap selain kepada Tuhannya
dan janganlah dia takut selain
kepada dosanya. (Sayidina Ali
Karamallahu Wajhah)
Tidak ada kebaikan ibadah yang
tidak ada ilmunya dan tidak ada
kebaikan ilmu yang tidak difahami
dan tidak ada kebaikan bacaan kalau
tidak ada perhatian untuknya.
(Sayidina Ali Karamallahu Wajhah)
Tiada solat yang sempurna tanpa
jiwa yang khusyu'. Tiada puasa
yang sempurna tanpa mencegah
diri daripada perbuatan yang sia-sia.
Tiada kebaikan bagi pembaca al-
Qur'an tanpa mengambil
pangajaran daripadanya. Tiada
kebaikan bagi orang yang berilmu
tanpa memiliki sifat wara'. Tiada
kebaikan mengambil teman tanpa
saling sayang-menyayangi. Nikmat
yang paling baik ialah nikmat yang
kekal dimiliki. Doa yang paling
sempurna ialah doa yang dilandasi
keikhlasan. Barangsiapa yang
banyak bicara, maka banyak pula
salahnya, siapa yang banyak
salahnya, maka hilanglah harga
dirinya, siapa yang hilang harga
dirinya, bererti dia tidak wara',
sedang orang yang tidak wara' itu
bererti hatinya mati. (Sayidina Ali
Karamallahu Wajhah)
Antara tanda-tanda orang yang
bijaksana itu ialah: Hatinya selalu
berniat suci. Lidahnya selalu basah
dengan zikrullah. Kedua matanya
menangis kerana penyesalan
(terhadap dosa). Segala perkara
dihadapaiya dengan sabar dan
tabah. Mengutamakan kehidupan
akhirat daripada kehidupan dunia.
(Sayidina Utshman bin Affan)
Tiada insan suci yg tidak
mempunyai masa lampau. Tiada
insan berdosa yg tak punyai masa
depan (anonim)
Masa yang pergi tak akan kembali &
umur semalam tak akan dilalui lagi
maka jadikanlah hari ini lebih baik
dari semalam & esok lebih baik dari
hari ini (anonim)
Abu Hurairah ra. Berkata, Rasulullah
bersabda: Setiap ruas tulang tubuh
manusia wajib dikeluarkan
shodaqohnya setiap hari ketika
matahari terbit. Mendamaikan antara
dua orang yang berselisih adalah
shodaqoh, menolong orang dengan
membantunya menaiki kendaraan
atau mengangkatkan barang ke atas
kendaraannya adalah shodaqoh,
kata-kata yang baik adalah
shodaqoh, tiap-tiap langkahmu
untuk mengerjakan sholat adalah
shodaqoh, dan membersihkan
rintangan dari jalan adalah
shodaqoh. (HR Bukhari dan Muslim)
Puasa dan al-Quran itu akan
memberi syafaat kepada seorang
hamba pada hari kiamat kelak. Di
mana puasa akan berkata, --Wahai
Rabbku, aku telah menahannya dari
makanan dan nafsu syahwat,
karenanya perkenankan aku untuk
memberi syafaat kepadanya--.
Sedangkan al-Quran berkata, --Aku
telah melarangnya dari tidur pada
malam hari, karenanya perkenankan
aku untuk memberi syafaat
kepadanya--. Beliau bersabda, --
Maka keduanya pun memberikan
syafaat-- (HR. Ahmad, al-Hakim,
dan Abu Nu`aim)
Allah menyembunyikan murka-Nya
di dalam kemaksiatan. Maka jangan
meremehkan maksiat sekecil
apapun. Karena kita tidak akan
pernah tahu maksiat yang mana
yang mendapat murka Allah.
Tidak ada yang pasti terjadi di dunia
kecuali kematian. Dan tidak ada yang
lebih dekat dari kita kecuali kematian.
"Tujuh golongan yg akan dinaungi
oleh Allah di bawah naungan-Nya di
hari tdk ada naungan kecuali
naungan-Nya.
1. Pemimpin yg adil,
2. Pemuda yg sentiasa beribadat
kepada Allah semasa hidupnya,
3. Orang yg hatinya sentiasa
berpaut pada masjid-masjid
4. Dua orang yg saling mengasihi
karena Allah, keduanya berkumpul
dan berpisah karena Allah,
5. Seorang lelaki yg diundang oleh
seorang perempuan yang
mempunyai kedudukan dan rupa
paras yg cantik utk melakukan
kejahatan tetapi dia berkata, 'Aku
takut kepada Allah',
6. Seorang yg memberi sedekah
tetapi dia merahasiakannya seolah-
olah tangan kanan tidak tahu apa yg
diberikan oleh tangan kirinya dan
7. Seseorang yg mengingati Allah di
waktu sunyi sehingga mengalirlah
air mata dr kedua matanya" (HR.
Bukhari & Muslim)
"Dari Abu Hurairah 'Abdurrahman
Bin Shakhr RA, Rasulullah SAW
bersabda: Sesungguhnya Allah
Ta'ala tidak melihat bentuk tubuhmu
dan tidak pula melihat rupamu tetapi
Allah melihat hatimu." (HR. Muslim)
Rasulullah SAW bersabda: "Barang
siapa dilanda kesusahan dalam
suatu masalah hendaklah dia
mengucapkan Laa Haula wa laa
quwwata illa bil-laahil
'aliyyil-'azhiim' (Tiada daya dan tiada
kekuatan kecuali dengan
pertolongan Allah yang maha Tinggi
lagi Maha Agung" (H.R Baihaqi dan
Ar Rabi'i)
Allah menyembunyikan ridha-Nya
di dalam kebaikan. Maka jangan
meremehkan kebaikan sekecil
apapun. Karena kita tidak akan
pernah tahu kebaikan yang mana
yang mendapat ridha Allah.
Tutuplah pintu-pintu masuk
Syaithan, yaitu: sombong, marah,
makan berlebihan, berhias bukan
untuk suami/istri, mengumpul-
ngumpulkan harta, iri, dengki, dan
syirik.
Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai
Penolongmu. Dan Sesungguhnya
Yang Demikian itu Sungguh Berat,
Kecuali Bagi Orang-Orang yang
Khusyu. (Al Baqarah : 45).
UNTUK ITU, MENIRULAH, KARENA
MENIRU ADALAH JALAN TERPENDEK
UNTUK MENJADIKAN DIRI ANDA
SAMA DENGAN PRIBADI YANG
ANDA KAGUMI. (Mario Teguh)
SEMPURNAKANLAH (Akhiri) APA
YANG KITA KERJAKAN DENGAN
DOA. (Mario Teguh)
Bersyukurlah jika anda sudah di
level terendah dalam hidupmu,
karena tidak ada pilihan lain selain
untuk naik. (Mario Teguh)
Belajarlah dari semut. Saat berjalan
dan dihadapkan dengan tembok di
depannya, mereka melihatnya
hanya sebagai jalan naik menuju ke
atas, tidak lebih. (Mario Teguh)
Jangan batasi kebaikan yang bisa
Anda lakukan karena itu akan
membatasi kebesaran yang bisa
Anda capai. (Mario Teguh)
Tetapkanlah diri Anda sebagai
sahabat bagi kebaikan orang lain,
Lalu perhatikan apa yang terjadi.
(Mario Teguh)
Harga kita hanya sebanding dengan
penghargaan kita terhadap waktu.
(Mario Teguh)
Setiap hari berpotensi baik; tetapi
memang tidak setiap pribadi dari kita
berfokus pada perasaan, pikiran,
dan tindakan yang mengubah
potensi baik menjadi kenyataan baik.
(Mario Teguh)
Kelihatannya, waktu memilah-milah
orang berdasarkan kualitas sikapnya
dalam menggunakan waktu. (Mario
Teguh)
Yang bersikap baik dalam
menggunakan waktu, akan hidup
dengan baik. Yang menyepelekan
waktu, akan hidup memprotes
penyepelean dari orang lain. (Mario
Teguh)
Engkau adalah pena yang
menuliskan cerita kehidupanmu
sendiri. Jika cerita yang kau pilih
berisi kasih sayang dan keindahan,
maka tangan yang menggunakan
mu adalah tangan Tuhan. (Mario
Teguh)
Maka bersegeralah menambahkan
kebaikan dalam setiap langkah
keseharian mu, agar keajaiban yang
menata perjalanan hidupmu
memindahkan mu ke jalan-jalan
menuju taman-taman keindahan
hidupmu. (Mario Teguh)
Rasa enggan adalah kekuatan yang
sangat besar, baik untuk mencapai
keberhasilan atau menyebabkan
kegagalan. Maka engganlah terlibat
dalam hal-hal yang tidak
menghasilkan. Dan bersegeralah
dengan hal-hal yang menghasilkan,
walau sekecil apapun. (Mario Teguh)
Bukan kurangnya pengetahuan
yang menghalangi keberhasilan,
tetapi tidak cukupnya tindakan. Dan
bukan kurang cerdasnya pemikiran
yang melambatkan perubahan
hidup ini, tetapi kurangnya
penggunaan dari pikiran dan
kecerdasan. (Mario Teguh)
Bila ada pelajaran yang harus segera
kau perbarui pengertiannya kepada
sahabat terdekat yang namanya diri
mu itu, maka pelajaran itu adalah
tentang keberanian – sebuah nama
bagi kesediaan untuk bertindak yang
didasari oleh pengertian yang baik.
(Mario Teguh)
Untuk merasa bahagia, bingung,
kecewa, sedih, atau marah adalah
masalah keputusan. Bila Anda
memutuskan untuk merasa
berbahagia maka bahagialah Anda.
Dengannya, kebahagiaan Anda
adalah sebetulnya hasil dari
ketepatan keputusan-keputusan
Anda (MTST – Deciding To Be
Happy).
Orang-orang yang bekerja keras
hari ini dan memastikan bahwa
yang dilakukannya hari ini pantas
mendapat penghargaan di masa
depan, akan bisa lebih senang nanti
menyambut masa depan yang
datang dengan kualitas yang lebih
baik. ( MT Star Point )
Awal dari kehidupan kita – bukanlah
rencana kita, dan saat berakhirnya
pun – bukan keputusan kita; tetapi
telah semakin jelas bagi kita bahwa
tugas kita adalah menjadikan waktu
antara yang awal dan akhir itu,
sebagai sebuah perjalanan yang ter-
indah yang bisa kita capai dengan
upaya kita, dan dengan bantuan
penuh kasih dari Tangan Yang Tidak
Terlihat itu. ( MT – Becoming is
more important than Having )
Tak seorang pun pernah menjadi
muski karena berbagi (Anne Frank)
Semua prestasi, semua kekayaan
yang diperoleh, bermula dari satu
gagasan (Napoleon Hill)
Lebih baik kata-kata derita tertulis di
atas kertas darpada mumi
membawa di dalam hari (Anne
Frank)
Ketika berusaha maksimal, kita tidak
akan pernah tahu keajaiban apa
yang akan datang pada kita atau
orang lain (Hellen Keller)
Sebagai seorang perempuan, saya
tidak punya negara. Negara saya
adalah dunia ini (Virginia Wolf)
Saya percaya pada dasarnya semua
orang sungguh baik hatinya (Anne
Frank)
Kita tidak pernah bisa belajar jadi
berani & sabar kalau di dunia ini
hanya ada kebahagiaan (Hellen
Keller)
Anda tidak akan pernah
menemukan kedamaian dengan
cara mengabaikan kehidupan
(Virginia Wolf)
Kebahagiaan siapa pun akan
membuat orang lain bahagia juga
(Anne Frank)
Rasa kasihan ada diri sendiri adalah
musuh terburuk di dunia ini (Hellen
Keller)
Anda tidak tahu apa saja yang akan
terjadi hanya saja tetaplah mencoba
melakukan yang terbaik (Hillary
Rhodam Clinton)
Tak ada sesuatu yang lebih
menyenangkan daripada
menimbulkan senyum pada wajah
orang lain, terutama wajah orang
yang kita cintai (RA Kartini)
Untukbisa menikmati kebebasan kita
harus mengontrol diri sendiri
(Virginia Wolf)
Tak seorang pesimis pin yang
mampu menguak rahasia bintang-
bintang (Hellen Keller)
Politik itu berat, ada banyak energi
yang harus Anda curahkan (Hillary
Rhodam Clinton)
Kemalasan memang tampak
menggoda, tapi bekerja memberi
kepuasan (Anne Frank)
Kebanggaan dan kepuasan dari kerja
membuat saya insan yang lebih baik
(Cindy Crawford)
Jauh lebih sulit membunuh bayang-
bayang daripada membunuh
sebuah realitas (Virginia Wolf)
Saya tidak punya cita-cita untuk diri
saya sendiri. Cita-cita saya untuk
Indonesia aga Indonesia jadi Negeri
makmur (SK Trimurti)
Walau demokrasi di Indonesia
tergolong baru, sudah banyak
pencapaian yang didapat (Hillary
Rhodam Clinton)
Yang luar biasa, Anda tidak perlu
waktu khususuntuk mulai
mengubah dunia (Anne Frank)
Mereka bisa karena mereka berpikir
mereka bisa (Virginia Wolf)
Hasil tertinggi pendidikan adalah
sikap teloransi (Hellen Keller)
Kalau kita tidak tahu siapa diri
sendiri, kita tidak akan mencintai diri
kita (Indayati Oetomo)
Anda tidak bisa ambil keputusan
berdasarkan rasa takut atau apa
yang mungkin terjadi di masa
depan. Kita tidak bisa bangkit
dengan cara itu (Michelle Obama)
Lebih banyak emas telah ditambang
dari pemikiran manusia
dibandingkan dengan yang diambil
dari tanah (Napoleon Hill)

Rabu, Desember 15, 2010

Ahlul-Bait

Ahlul-Bait (Bahasa Arab: أهل
البيت) adalah istilah yang berarti
"Orang Rumah" atau keluarga.
Dalam tradisi Islam istilah itu
mengarah kepada keluarga
Muhammad. Terjadi perbedaan
dalam penafsiran baik Muslim Syi'ah
maupun Sunni. Syi'ah berpendapat
bahwa Ahlul Bait mencakup lima
orang yaitu Ali, Fatimah, Hasan dan
Husain sebagai anggota Ahlul Bait (di
samping Muhammad). Sementara
Sunni berpendapat bahwa Ahlul Bait
adalah keluarga Muhammad dalam
arti luas, meliputi istri-istri dan cucu-
cucunya, hingga kadang-kadang
ada yang memasukkan mertua-
mertua dan menantu-menantunya.
Istilah Ahlul Bait
Syi'ah
Kaum Syi’ah lebih mengkhususkan
istilah Ahlul Bait Muhammad yang
hanya mencakup Ali dan istrinya
Fatimah, putri Muhammad beserta
putra-putra mereka yaitu al-Hasan
dan al-Husain (4 orang ini bersama
Muhammad juga disebut Ahlul Kisa
atau yang berada dalam satu
selimut) dan keturunan mereka.
Hal ini diperkuat pula dengan hadits-
hadits seperti contoh berikut:
“ Aisyah
menyatakan
bahwa pada
suatu pagi,
Rasulullah
keluar dengan
mengenakan
kain bulu hitam
yang berhias.
Lalu, datanglah
Hasan bin Ali,
maka Rasulullah
menyuruhnya
masuk.
Kemudian
datang pula
Husain lalu
beliau masuk
bersamanya.
Datang juga
Fathimah,
kemudian
beliau
menyuruhnya
masuk.
Kemudian
datang pula Ali,
maka beliau
menyuruhnya
masuk, lalu
beliau
membaca ayat
33 surah al-
Ahzab,
"Sesungguhnya
Allah
bermaksud
hendak
menghilangkan
dosa dari
kamu, hai
Ahlul Bait dan
membersihkan
kamu sebersih-
bersihnya."[1] ”
Sunni dan Salafi
Makna “Ahl” dan “Ahlul Bait” dalam
pengertian leksikal berarti penghuni
rumah, termasuk isteri dan anak-
anak. Pengertian ini dianut sebagian
kalangan Sunni dan Salafi, yang
menyatakan bahwa ahlul bait
Muhammad mencakup pula istri-
istri, mertua-mertua, juga menantu-
menantu dan cucu-cucunya.
Sufi dan sebagian Sunni
Kalangan Sufi dan sebagian kaum
Sunni menyatakan bahwa Ahlul-Bait
adalah anggota keluarga
Muhammad yang dalam hadits
disebutkan haram menerima zakat,
seperti keluarga Ali dan Fatimah
beserta putra-putra mereka (Hasan
dan Husain) serta keturunan
mereka. Juga keluarga Abbas bin
Abdul-Muththalib, serta keluarga-
keluarga Ja’far dan Aqil yang
bersama Ali merupakan putra-putra
Abu Thalib.
Adapun risalah lengkap
sebagaimana yang tercantum dalam
Shahih Muslim adalah sebagai
berikut:
Yazid bin Hayyan berkata, "Aku
pergi ke Zaid bin Arqam
bersama Husain bin Sabrah dan
Umar bin Muslim. Setelah kami
duduk, Husain berkata kepada
Zaid bin Arqam, 'Hai Zaid, kau
telah memperoleh kebaikan yang
banyak. Kau melihat Rasulullah,
kau mendengar sabda beliau,
kau bertempur menyertai beliau,
dan kau telah salat dengan
diimami oleh beliau. Sungguh
kau telah memperoleh kebaikan
yang banyak. Karena itu,
sampaikan kepada kami hai Zaid,
apa yang kau dengar dari
Rasulullah!'"
"Kata Zaid bin Arqam, 'Hai
kemenakanku, demi Allah, aku ini
sudah tua dan ajalku sudah
semakin dekat. Aku sudah lupa
sebagian dari apa yang aku
dengar dari Rasulullah. Apa yang
bisa aku sampaikan kepadamu
terimalah dan apa yang tidak bisa
aku sampaikan kepadamu
janganlah kamu memaksaku
untuk menyampaikannya.'"
"Kemudian Zaid bin Arqam
mengatakan, 'Pada suatu hari
Rasulullah berdiri dengan
berpidato di suatu tempat air
yang disebut Khumm antara
Mekkah dan Madinah. Ia memuji
Allah, kemudian menyampaikan
nasihat dan peringatan, lalu
beliau bersabda, Ketahuilah
saudara-saudara bahwa aku
adalah manusia seperti kalian.
Sebentar lagi utusan Tuhanku
(malaikat pencabut nyawa) akan
datang lalu dia diperkenankan.
Aku akan meninggalkan untuk
kalian dua hal yang berat, yaitu:
1) Al-Qur'an yang berisi petunjuk
dan cahaya, karena itu
laksanakanlah isi Al-Qur'an dan
pegangilah. (Beliau mendorong
dan mengimbau pengamalan Al-
Qur'an). 2) Keluargaku. Aku
ingatkan kalian agar berpedoman
dengan hukum Allah dalam
memperlakukan keluargaku (tiga
kali)".
Husain bertanya kepada Zaid bin
Arqam, "Hai Zaid, siapa Ahlul Bait
(keluarga) Rasulullah itu?
Bukankah istri-istri beliau Ahlul
Baitnya?"
Kata Zaid bin Arqam, "Istri-
istri beliau adalah Ahlul
Baitnya, tetapi Ahlul Bait
beliau adalah orang yang
diharamkan menerima zakat
sampai sepeninggal beliau."
Kata Husain, "Siapa mereka itu?"
Kata Zaid bin Arqam,
"Mereka adalah keluarga Ali,
keluarga Aqil, keluarga Ja'far
dan keluarga Abbas."
Kata Husain, "Apakah mereka
semua diharamkan menerima
zakat?"
Jawab Zaid, "Ya."[2]
Istilah Ahlul Kisa
Kaum Sufi yang memiliki keterikatan
dengan Ahlul Kisa, yaitu keluarga Ali
bin Abu Talib k.w.[3] dan Fatimah
az-Zahra baik secara zhahir (faktor
keturunan) dan secara bathin (do'a
dan amalan) sangat mendukung
keutamaan Ahlul Kisa. Tetapi, Sufi
berpendapat bahwa Ahlul Bait bukan
hanya Ahlul Kisa sesuai dengan
hadits tsaqalayn. Sufi berpendapat
bahwa Ahlul Bait adalah mereka
yang haram menerima zakat, yaitu
keluarga Ali, Aqil dan Ja'far (yang
merupakan putra-putra Abu Thalib)
dan keluarga Abbas (Hadits Shahih
Muslim dari Zaid bin Arqam).
Dengan demikian kaum Sufi dalam
hal kekhalifahan memiliki perbedaan
tajam dengan kaum Syi'ah.
Hadist Shahīh Ahlul Kisa
Shahīh Muslim, vol. 7, hal. 130
Aisyah berkata, "Pada suatu pagi,
Rasulullah saw keluar rumah
menggunakan jubah (kisa) yang
terbuat dari bulu domba. Hasan
datang dan kemudian Rasulullah
menempatkannya di bawah kisa
tersebut. Kemudian Husain
datang dan masuk ke dalamnya.
Kemudian Fatimah ditempatkan
oleh Rasulullah di sana.
Kemudian Ali datang dan
Rasulullah mengajaknya di
bawah kisa dan berkata,
"Sesungguhnya Allah
bermaksud hendak
menghilangkan dosa dari kamu
wahai Ahlul Bait dan
membersihkan kamu sebersih-
bersihnya." (QS. Al-Ahzab
[33]:33)[4]
Sunan at-Turmudzi, Kitab al-
Manâqib
Ummu Salamah mengutip
bahwa Rasulullah saw menutupi
Hasan, Husain, Ali dan Fatimah
dengan kisa-nya, dan
menyatakan, "Wahai Allah!
Mereka Ahlul Baitku dan yang
terpilih. Hilangkan dosa dari
mereka dan sucikanlah mereka!"
Ummu Salamah berkata, "Aku
bertanya pada Rasulullah saw,
Wahai Rasul Allah! Apakah aku
termasuk di dalamnya?" Beliau
menjawab, "Engkau berada
dalam kebaikan (tetapi tidak
termasuk golongan mereka)."
Imam Turmudzi menulis di bawah
hadits ini, "Hadits ini shahīh dan
bersanad baik, serta merupakan
hadits terbaik yang pernah dikutip
mengenai hal ini."[5]
Interpretasi Syi'ah, Sunni
dan Sufi
Syi'ah
Kaum Syi'ah, khususnya Mazhab
Dua Belas Imam menafsirkan
bahwa Ahlul Bait adalah "anggota
rumah tangga" Muhammad dan
mempercayai bahwa mereka terdiri
dari: Muhammad, Ali bin Abi Thalib,
Fatimah az-Zahra, Hasan bin Ali, dan
Husain bin Ali.
Kaum Syi'ah percaya bahwa yang
dimaksud dengan Ahlul Bait yang
disucikan sesuai dengan ayat tathîr
(penyucian) (QS. Al-Ahzab [33]:33),
adalah mereka yang termasuk
dalam Ahlul-Kisa yaitu Muhammad,
Ali, Fatimah, Hasan dan Husain serta
9 imam berikutnya yang
merupakan keturunan dari Husain.
Sesuai dengan hadits di atas, Syi'ah
berpendapat bahwa istri-istri
Muhammad tidak termasuk dalam
Ahlul Bait, sebagaimana pendapat
Sunni yang memasukkan istri-istri
Muhammad.
Sunni dan Salafi
Kaum Sunni juga mempercayai
hadits sahih mengenai keistimewaan
kedudukan Ahlul Bait tersebut
seperti kaum Syi'ah, meskipun
kaum Sunni tidak berpendapat
bahwa hak kepemimpinan umat
(khalifah) harus dipegang oleh
keturunan Ahlul Bait. Hadits itu juga
menyatakan bahwa kedua cucu
Muhammad, yaitu Hasan bin Ali dan
Husain bin Ali, adalah sayyid
(pemuka).
Muhammad bin Abdul Wahhab
menolak pengistimewaan yang
berlebihan terhadap keturunan Ahlul
Bait. Ini kemungkinan disebabkan
karena pertentangan mereka
terhadap kaum Syi'ah, meskipun
kaum Sunni pada umumnya tetap
memandang hormat terhadap para
keturunan Ahlul Bait.
Kaum Wahhabi berpendapat bahwa
istilah Ahlul Bait memang hanya
mencakup keluarga Ali, akan tetapi
keluarga Muhammad mencakup
seluruh umat Muslim yang taat,
sebab hubungan kekeluargaan
tersebut adalah berdasarkan takwa
pada kepercayaan Islam, dan bukan
berdasarkan pada darah keturunan.
Kaum Wahhabi percaya bahwa
setiap orang yang taat adalah bagian
dari Ahlul Bait, dan bahwa beberapa
orang secara khusus disebutkan
sebagai bagian daripadanya.
Beberapa orang ini, adalah istri-istri
Muhammad, yang menurut
pendapat mereka disebutkan di
dalam Al Qur'an sebagai bagian dari
Ahlul Bait.
Sufi
Kaum Sufi menyepakati bahwa
semua pendiri Tariqah Mu'tabaroh
mestilah dari golongan Ahlul Bait,
yaitu berasal dari keturunan Hasan
bin Ali atau Husain bin Ali.
Para masyaikh pendiri tariqah-
tariqah Islam setelah wafatnya
Rasulullah yang merupakan
golongan Ahlul Bait, misalnya:
As-Sayyid As-Syaikh
Bahau'uddin Naqsyabandi
(Tariqah Naqsyabandi)
As-Sayyid Al-Faqih
Muqaddam Muhammad bin
'Ali BaAlawi Al-Husaini
(Tariqah Al-BaAlawi)
As-Sayyid As-Syaikh Abdul
Qadir Jilani Al-Hasani
(Tariqah Qadiriyah)
As-Sayyid As-Syaikh
Ahmad bin Idris Al-Hasani
(Tariqah Ahmadiyah
Idrissiyah)
As-Sayyid As-Syaikh Abil
Hasan Asy-Syazuli (Tariqah
Syadziliyyah)
Silsilah ajaran mereka
kebanyakannya melalui Imam Ja'far
ash-Shadiq, dan semuanya
mendapat sanad dari Ali bin Abi
Thalib. Tariqah Naqsyabandiah
adalah satu-satunya tariqah yang
juga mendapat sanad dari Abu
Bakar.
Kekhalifahan
Kaum Sufi berpendapat kekhalifahan
ada 2 macam, yaitu :
Khalifah secara zhahir
(Waliyyul Amri, Surat An
Nisaa' ayat 59) "Hai orang-
orang yang beriman, taatilah
Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri
(pemimpin) di antara kamu.
Kemudian jika kamu
berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada
Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian.
Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih
baik akibatnya." atau mereka
yang menjadi kepala
pemerintahan umat Islam;
dan
Khalifah secara bathin
(Waliyyul Mursyid, Surat Al
Kahfi ayat 17) "Dan kamu
akan melihat matahari ketika
terbit, condong dari gua
mereka ke sebelah kanan,
dan bila matahari terbenam
menjauhi mereka ke sebelah
kiri sedang mereka berada
dalam tempat yang luas
dalam gua itu. Itu adalah
sebagian dari tanda-tanda
(kebesaran) Allah.
Barangsiapa yang diberi
petunjuk oleh Allah, maka
dialah yang mendapat
petunjuk; dan barangsiapa
yang disesatkan-Nya, maka
kamu tidak akan
mendapatkan seorang
pemimpinpun yang dapat
memberi petunjuk
(Waliyyan Mursyida)
kepadanya." atau mereka
yang menjadi pembina
rohani umat Islam.
Khalifah zhahir
Menurut kalangan Sufi kekhalifahan
yang zhahir (lahiriah) boleh saja
dipegang oleh orang muslim yang
kurang beriman atau mukmin tapi
kurang bertakwa, dalam keadaan
darurat atau karena sudah takdir
yang tak bisa dihindari. Hal ini
dibuktikan dengan tidak adanya
perkataan ‘athii’ sebelum ‘waliyyul
amri’, kata ‘athii’ atau taatlah hanya
ditempelkan kepada ‘Allah’ kemudian
ditempelkan kepada ‘Rasul’ sehingga
lafadz lengkapnya menjadi,
” Athiiullahu wa athiiurasuul wa ulil
amri minkum”. Berarti taat yang
mutlak hanya kepada Allah dan
Rasulnya. Taat kepada ulil amri
(pemimpin) dapat dilakukan dengan
syarat ia taat lebih dulu kepada Allah
dan Rasulnya. Memilih seorang
pemimpin atas dasar ketaatan
kepada Allah adalah hal yang logis
dan jauh lebih mudah dari pada
memilih seorang pemimpin atas
dasar 'maksum' atau kesucian,
karena 'taat' kepada Allah adalah
suatu yang dapat terlihat kurang-
lebihnya di dalam kehidupan
seseorang.
Dengan kata lain ayat ini dalam
pandangan kaum Sunni dan kaum
Sufi menunjukkan tidak adanya
syarat ‘maksum’ bagi Waliyyul Amri
(pemimpin pemerintahan). Sangat
mungkin ini adalah petunjuk Allah
bagi umat Islam untuk menerima
siapapun pemimpinnya di setiap
zaman, selama ia taat kepada Allah
dan Rasulnya, karena sesuai dengan
akal sehat yang dimiliki umat
manusia bahwa ‘tak ada yang
mengetahui hamba Allah yang suci
atau ‘maksum’, kecuali Allah sendiri.’
Khalifah bathin
Kekhalifahan bathin, karena harus
mempunyai syarat kewalian dalam
pengertian bathin, tak mungkin
dijatuhkan kecuali kepada orang
mukmin yang bertakwa dan dicintai
Allah (Surat Yunus 62-64).
Kekhalifahan bathin atau jabatan
Waliyyul Mursyid (pemimpin
rohani) adalah mereka yang
mempunyai ilmu dan karakter
(kurang-lebih) seperti Nabi Khidir di
dalam Surat Al Kahfi. Hikmah tidak
disebutkannya kata 'Nabi Khidir' juga
boleh jadi mengisyaratkan setiap
zaman akan ada manusia yang
terpilih seperti itu.
Didalam sejarah tarekat kaum Sufi,
para Wali Mursyid sebagian
besarnya adalah keturunan Ali dari
Fatimah baik melalui Hasan dan
Husain. Menurut kaum Sufi
memaksakan kekhalifahan zhahir
hanya untuk keluarga Ali adalah
suatu yang musykil/mustahil karena
bila menolak 3 khalifah sebelumnya
(yang telah disetujui oleh mayoritas)
berarti membuat perpecahan dalam
umat Islam, juga bertentangan
dengan prinsip akal sehat, karena
boleh jadi seorang kurang ber-
taqwa tapi dalam hal pemerintahan
sangat cakap. Sedangkan seorang
yang ber-taqwa justru mungkin
saja tidak menguasai masalah
pemerintahan.
Bila menganggap Imamah adalah
Khalifah Bathin mungkin saja bisa,
tapi membatasi hanya 12
bertentangan dengan banyak hadits
shahih tentang para Wali Allah yang
tidak pernah disebut dari keluarga
tertentu, apalagi dengan
pembatasan jumlahnya. Idealnya
memang seorang Khalifah zhahir
(Waliyyul Amri) dipilih dari mereka
yang juga menjabat Khalifah bathin
(Waliyyul Mursyid). Tapi
pertanyaannya siapakah yang
mengetahui Wali-wali Allah, apalagi
yang berderajat Waliyyul Mursyid,
kalau bukan Allah sendiri.
Perkembangan Ahlul Bait
Setelah wafatnya Muhammad
Berkembangnya Ahlul-Bait
walaupun sepanjang sejarah
kekuasaan Bani Umayyah dan Bani
Abbasiyah mengalami penindasan
luar biasa, adalah berkah dari do’a
Muhammad kepada mempelai
pengantin Fatimah putri beliau dan
Ali di dalam pernikahan yang sangat
sederhana.
Doa Nabi SAW adalah,”Semoga
Allah memberkahi kalian berdua,
memberkahi apa yang ada pada
kalian berdua, membuat kalian
berbahagia dan mengeluarkan
dari kalian keturunan yang
banyak dan baik ”
Setelah mengalami titik noda paling
kelam dalam sejarah Bani Umayyah,
dimana cucu Nabi SAW, al-Husain
bersama keluarga dibantai di
Karbala, pemerintahan berikutnya
dari Bani Abbasiyah yang
sebetulnya masih kerabat
(diturunkan melalui Abbas bin
Abdul-Muththalib) tampaknya juga
tak mau kalah dalam membantai
keturunan Nabi SAW yang saat itu
sudah berkembang banyak baik
melalui jalur Ali Zainal Abidin satu-
satunya putra Husain bin Ali yang
selamat dari pembantaian di Karbala,
juga melalui jalur putra-putra Hasan
bin Ali.
Setelah berakhirnya Bani
Abbasiyah
Perkembangan di berbagai
negara
Menurut berbagai penelaahan
sejarah, keturunan Hasan bin Ali
banyak yang selamat dengan
melarikan diri ke arah Barat hingga
mencapai Maroko. Sampai
sekarang, keluarga kerajaan Maroko
mengklaim keturunan dari Hasan
melalui cucu beliau Idris bin
Abdullah, karena itu keluarga
mereka dinamakan dinasti
Idrissiyyah.[6] Selain itu pula,
ulama-ulama besar seperti Syekh
Abu Hasan Syadzili Maroko (pendiri
Tarekat Syadziliyah) yang nasabnya
sampai kepada Hasan melalui
cucunya Isa bin Muhammad.
Mesir dan Iraq adalah negeri yang
ulama Ahlul Baitnya banyak dari
keturunan Hasan dan Husain. Abdul
Qadir Jaelani seorang ulama yang
dianggap sebagai Sufi terbesar
dengan julukan ‘Mawar kota
Baghdad’ adalah keturunan Hasan
melalui cucunya Abdullah bin Hasan
al-Muthanna.
Persia hingga ke arah Timur seperti
India sampai Asia Tenggara
(termasuk Indonesia) didominasi
para ulama dari keturunan Husain
bin Ali. Bedanya, ulama Ahlul Bait di
tanah Parsi banyak dari keturunan
Musa al-Kadzim bin Ja'far ash-
Shadiq seperti Ayatullah Ruhollah
Khomeini karena itu ia juga bergelar
Al-Musawi karena keturunan dari
Imam Musa al-Kadzim, sedangkan
di Hadramaut (Yaman), Gujarat dan
Malabar (India) hingga Indonesia
ulama Ahlul Baitnya banyak dari
keturunan Ali Uraidhi bin Jafar ash-
Shadiq terutama melalui jalur Syekh
Muhammad Shahib Mirbath dan
Imam Muhammad Faqih
Muqaddam ulama dan sufi terbesar
Hadramaut di zamannya (abad
12-13M).
Walaupun sebagian besar keturunan
Ahlul Bait yang ada di Nusantara
termasuk Indonesia adalah dari
Keturunan Husain bin Ali namun
terdapat juga yang merupakan
Keturunan dari Hasan bin Ali,
bahkan Keturunan Hasan bin Ali
yang ada di Nusantara ini sempat
memegang pemerintahan secara
turun temurun di beberapa
Kesultanan di Nusantara ini yaitu
Kesultanan Brunei, Kesultanan
Sambas dan Kesultanan Sulu
sebagaimana yang tercantum dalam
Batu Tarsilah / Prasasti dan
beberapa Makam dan juga
Manuscript yang tersebar di Brunei,
Sambas (Kalimantan Barat) dan Sulu
(Selatan Filipina)yaitu melalui jalur
Sultan Syarif Ali (Sultan Brunei ke-3)
yang merupakan keturunan dari
Syarif Abu Nu'may Al Awwal.
Sementara dari keturunan [Husain
bin Ali] memegang kesultan di Jawa
bagian barat, yang berasal dari
[Syarif Hidayatulah] yaitu
[Kesultanan Cirebon] (yang
kemudian pecah menjadi tiga
kerajaan, Kesultanan Kasepuhan,
Kanoman dan Kacirebonan) dan
[Kesultanan Banten]. Sebagai
kerurunan Syarif Hidayatulah
keturunan merekapun berhak
menyandang gelar Syarif/Syarifah,
namun dari keturunan [Syarif
Hidayatullah] gelar tersebut akhirnya
dilokalisasi menjadi Pangeran,
[Tubagus]]/Ratu (Banten),Raden
(Sukabumi, Bogor),Ateng (Cianjur),
Aceng (Garut)
Mazhab yang dianut
Mazhab yang dianut para ulama
keturunan Husain pun terbagi dua;
di Iran, Iraq dan sekitarnya
menganut Syi’ah, sedangkan di
Yaman, India hingga Indonesia
menganut Sunni yang condong
kepada tasawuf). Para ulama
keturunan Hasan dari Mesir hingga
Maroko hampir semuanya adalah
kaum Sunni yang condong kepada
tasawuf.
Referensi
1. ^ AL-ALBANI, M. Nashiruddin;
Ringkasan Shahih Muslim.
Jakarta: Gema Insani Press, 2005.
ISBN 979-561-967-5. Hadist no.
1656
2. ^ AL-ALBANI, M. Nashiruddin;
Ringkasan Shahih Muslim.
Jakarta: Gema Insani Press, 2005.
ISBN 979-561-967-5. Hadist no.
1657
3. ^ karamallahu wajhah
4. ^ Syi'ah dalam Sunnah, Mencari
Titik Temu yang terabaikan;
Mudarrisi Yazdi; hal. 28
5. ^ Syi'ah dalam Sunnah, Mencari
Titik Temu yang terabaikan;
Mudarrisi Yazdi; hal. 29
6. ^ ( e n ) Genealogi Raja Maroko
di Royal Ark

Sahabat Nabi

Sahabat Nabi, dari kata shahabah
(ash-shahaabah, الصحابه)
adalah mereka yang mengenal dan
melihat langsung Nabi Muhammad
SAW, membantu perjuangannya
dan meninggal dalam keadaan
Muslim.
Definisi
Ibnu Hajar al-Asqalani asy-Syafi'i
pernah berkata:
"Ash-Shabi (sahabat) ialah orang
yang bertemu dengan Rasulullah
SAW, beriman kepada beliau dan
meninggal dalam keadaan
Islam"[1]
Kebanyakan muslim mendefinisikan
para sahabat sebagai mereka yang
mengenal Nabi Muhammad SAW,
mempercayai ajarannya, dan
meninggal dalam keadaan Islam.
Para sahabat utama yang biasanya
disebutkan hingga 50 sampai 60
nama, yakni mereka yang sangat
dekat dengan Nabi Muhammad
SAW. Sahabat disebut pula murid
Nabi Muhammad.
Identifikasi terhadap sahabat nabi,
termasuk status dan tingkatannya
merupakan hal yang penting dalam
dunia Islam karena dapat digunakan
untuk mengevaluasi keabsahan
suatu hadits maupun perbuatan
Nabi yang diriwayatkan oleh
mereka.
Lihat pula: Hadits
Tingkatan Sahabat
Menurut al-Hakim dalam Mustadrak,
Sahabat terbagi dalam beberapa
tingkatan, yaitu:
1. Para sahabat yang masuk Islam
di Mekkah, sebelum melakukan
hijrah, seperti Khulafa'ur Rasyidin
1. Khadijah binti Khuwailid
2. Ali bin Abi Thalib
3. Zaid bin Haritsah
4. Abu Bakar ash-Shiddiq
5. Umar bin Khattab
6. Utsman bin Affan
7. Abbas bin Abdul Muthalib
8. Hamzah bin Abdul Muthalib
9. Ja'far bin Abi Thalib
2. Para sahabat yang mengikuti
majelis Darunnadwah
3. Para sahabat yang ikut serta
berhijrah ke negeri Habasyah
4. Para sahabat yang ikut serta
pada bai'at Aqabah pertama
5. Para sahabat yang ikut serta
pada bai'at Aqabah kedua
6. Para sahabat yang berhijrah
setelah sampainya Rasulullah ke
Madinah
7. Para sahabat yang ikut serta
pada perang Badar
8. Para sahabat yang berhijrah
antara perang Badar dan
perjanjian Hudaibiyyah
9. Para sahabat yang ikut serta
pada bai'at Ridhwan
10. Para sahabat yang berhijrah
antara perjanjian Hudaibiyyah
dan fathu Makkah
1. Khalid bin Walid
2. Amru bin Ash
11. Para sahabat yang masuk Islam
pada fathu Makkah,
1. Abu Sufyan
2. Mu'awiyah bin Abu Sufyan
3. Ikrimah bin Abu Jahal
12. Bayi-bayi dan anak-anak yang
pernah melihat Rasulullah saw
pada fathu Makkah
Beberapa sahabat yang
terkenal
Abdullah ibn
Umar
Abdurrahman
bin Auf
Abu Bakar
Abu Dzar Al-
Ghiffari
Abu Hurairah
Abu Ubaidah
bin al-Jarrah
Ali bin Abi
Talib
al-Qamah
Amru bin Ash
Bilal bin Rabah
Hakim bin
Hazm
Hamzah bin
Abdul
Muthalib
Khalid bin
Walid
Mua'dz bin
Jabal
Mua'wiyah
bin Abu
Sufyan
Mus'ab bin
Umair
Sa'ad bin
Abi
Waqqas
Sa'id bin
Zayd bin
`Amr
Thalhah
bin
Ubaidillah
Umar bin
Khattab
Usamah
bin Zaid
bin
Haritsah
Usman bin
Affan
Uwais Al-
Qarny
Wahsyi
Zubair bin
Awwam
Referensi
1. ^ Kitab Al-Ishabah fi Tamyiz ash-
Shahabah, karya Ibnu Hajar, hal.
101.
Lihat pula
Ahlul Bait (orang-orang disekitar
Nabi)
As-Sabiqun al-Awwalun
(Pemeluk Islam Pertama)
Tabi'in (penerus, generasi setelah
para sahabat)

Sabtu, Desember 11, 2010

Qadha&qadar

Takdir adalah ketentuan suatu
peristiwa yang terjadi di alam raya
ini yang meliputi semua sisi
kejadiannya baik itu mengenai kadar
atau ukurannya, tempatnya
maupun waktunya. Dengan
demikian segala sesuatu yang terjadi
tentu ada takdirnya, termasuk
manusia.1)
Takdir dalam agama
Islam
Umat Islam memahami takdir
sebagai bagian dari tanda kekuasaan
Tuhan yang harus diimani
sebagaimana dikenal dalam Rukun
Iman. Penjelasan tentang takdir
hanya dapat dipelajari dari informasi
Tuhan, yaitu informasi Allah melalui
Al Quran dan Al Hadits. Secara
keilmuan umat Islam dengan
sederhana telah mengartikan takdir
sebagai segala sesuatu yang sudah
terjadi.
Untuk memahami konsep takdir,
jadi umat Islam tidak dapat
melepaskan diri dari dua dimensi
pemahaman takdir. Kedua dimensi
dimaksud ialah dimensi ketuhanan
dan dimensi kemanusiaan.
Dimensi ketuhanan
Dimensi ini merupakan sekumpulan
ayat-ayat dalam Al Quran yang
menginformasikan bahwa Allah
maha kuasa menciptakan segala
sesuatu termasuk menciptakan
Takdir.
Dialah Yang Awal dan Yang
Akhir ,Yang Zhahir dan Yang
Bathin (Al Hadid / QS. 57:3). Allah
tidak terikat ruang dan waktu,
bagi-Nya tidak memerlukan
apakah itu masa lalu, kini atau
akan datang).
Dia (Allah) telah menciptakan
segala sesuatu dan sungguh
telah menetapkannya (takdirnya)
(Al-Furqaan / QS. 25:2)
Apakah kamu tidak tahu bahwa
Allah mengetahui segala sesuatu
yang ada di langit dan bumi.
Sesungguhnya itu semua telah
ada dalam kitab, sesungguhnya
itu sangat mudah bagi Allah (Al-
Hajj / QS. 22:70)
Dia menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya (Al Maa'idah /
QS. 5:17)
Kalau Dia (Allah) menghendaki
maka Dia memberi petunjuk
kepadamu semuanya (Al-
An'am / QS 6:149)
Allah menciptakan kamu dan apa
yang kamu perbuat (As-Safat /
37:96)
Dan hanya kepada Allah-lah
kesudahan segala urusan
(Luqman / QS. 31:22). Allah yang
menentukan segala akibat.
Dimensi kemanusiaan
Dimensi ini merupakan sekumpulan
ayat-ayat dalam Al Quran yang
meginformasikan bahwa Allah
memperintahkan manusia untuk
berusaha dengan sungguh-
sungguh untuk mencapai cita-cita
dan tujuan hidup yang dipilihnya.
Sesungguhnya Allah tidak
merobah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merobah
keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan
terhadap sesuatu kaum, maka
tak ada yang dapat menolaknya;
dan sekali-kali tak ada pelindung
bagi mereka selain Dia (Ar Ra'd /
QS. 13:11)
(Allah) Yang menjadikan mati
dan hidup, supaya Dia menguji
kamu, siapa di antara kamu yang
lebih baik amalnya. Dan Dia Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun
(Al Mulk / QS. 67:2)
Sesungguhnya orang-orang
yang beriman, orang-orang
Yahudi, Nasrani, Shabiin (orang-
orang yang mengikuti syariat
Nabi zaman dahulu, atau orang-
orang yang menyembah bintang
atau dewa-dewa), siapa saja di
antara mereka yang benar-benar
beriman kepada Allah dan hari
kemudian, dan beramal saleh,
maka mereka akan menerima
ganjaran mereka di sisi Tuhan
mereka, tidak ada rasa takut atas
mereka, dan tidak juga mereka
akan bersedih (Al-Baqarah / QS.
2:62). Iman kepada Allah dan hari
kemudian dalam arti juga
beriman kepada Rasul, kitab suci,
malaikat, dan takdir.
... barangsiapa yang ingin
(beriman) hendaklah ia beriman,
dan barangsiapa yang ingin
(kafir) biarlah ia kafir... (Al Kahfi /
QS. 18:29)
Implikasi Iman kepada Takdir
Kesadaran manusia untuk beragama
merupakan kesadaran akan
kelemahan dirinya. Terkait dengan
fenomena takdir, maka wujud
kelemahan manusia itu ialah
ketidaktahuannya akan takdirnya.
Manusia tidak tahu apa yang
sebenarnya akan terjadi.
Kemampuan berfikirnya memang
dapat membawa dirinya kepada
perhitungan, proyeksi dan
perencanaan yang canggih. Namun
setelah diusahakan realisasinya tidak
selalu sesuai dengan keinginannya.
Manuisa hanya tahu takdirnya
setelah terjadi.
Oleh sebab itu sekiranya manusia
menginginkan perubahan kondisi
dalam menjalani hidup di dunia ini,
diperintah oleh Allah untuk berusaha
dan berdoa untuk merubahnya.
Usaha perubahan yang dilakukan
oleh manusia itu, kalau berhasil
seperti yang diinginkannya maka
Allah melarangnya untuk menepuk
dada sebagai hasil karyanya sendiri.
Bahkan sekiranya usahanya itu
dinialianya gagal dan bahkan
manusia itu sedih bermuram durja
menganggap dirinya sumber
kegagalan, maka Allah juga
menganggap hal itu sebagai
kesombongan yang dilarang juga
(Al Hadiid QS. 57:23).
Kesimpulannya, karena manusia itu
lemah (antara lain tidak tahu akan
takdirnya) maka diwajibkan untuk
berusaha secara bersungguh-
sungguh untuk mencapai tujuan
hidupnya yaitu beribadah kepada
Allah. Dalam menjalani hidupnya,
manusia diberikan pegangan hidup
berupa wahyu Allah yaitu Al Quran
dan Al Hadits untuk ditaati.
Referensi
1) Al-Quran, QS.Yusuf [12];
Ayat:68
Pranala luar
( i d ) Wawasan Al Quran -
Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai
Persoalan Umat Oleh Dr. M.
Quraish Shihab, M.A.
( i d ) Takdir Allah tidak Kejam
- Artikel Oleh Abu Mushlih Ari
Wahyudi

Kamis, Desember 09, 2010

HARI AKHIR

Etimologi
Asal kata âkhirah (
آخِرَة
) adalah al-âkhir (
الآخِر
) yang berarti lawan dari
al-awwal (
الأوَّل
) atau “yang terdahulu”.
Kata itu juga berarti
“ujung dari sesuatu”,[2]
yang biasanya menunjuk
pada jangka waktu[3]
Penggunaan kata âkhirah
di dalam Al-Quran
menunjuk pada
pengertian alam yang
akan terjadi setelah
berakhirnya alam dunia.
Dengan kata lain, kata
âkhirah merupakan
antonim dari kata dunia
(misalnya, di dalam Al-
Baqarah 2:201 dan Al
‘ Imran 3:152). Sejalan
dengan pengertian asli
kata âkhirah, yang
merupakan lawan dari
yang awal, Al-Quran juga
menggunakan kata al-ûla
(
الأُوْلَى
= yang pertama) untuk
menunjuk pengertian
dunia.[4][5][6]
[sunting] Fase Alam
[sunting] Alam kubur
Artikel utama untuk
bagian ini adalah:
Barzakh
Sebelum terjadi hari
kehancuran, bagi mereka
yang telah mati akan
mengalami fase
kehidupan akhirat yang
disebut alam barzakh

Dan pada hari terjadinya
kiamat, bersumpahlah
orang-orang yang
berdosa; "mereka tidak
berdiam (dalam kubur)
melainkan sesaat (saja)".
Seperti demikianlah
mereka selalu
dipalingkan (dari
kebenaran), Dan berkata
orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan dan
keimanan (kepada
orang-orang yang kafir):
"Sesungguhnya kamu
telah berdiam (dalam
kubur) menurut
ketetapan Allah, sampai
hari berbangkit; maka
inilah hari berbangkit itu
akan tetapi kamu selalu
tidak meyakini (nya)
." (Ar-Rum 55-56)

Barzah berarti sesuatu
yang terletak diantara
dua barang atau
penghalang. Pada masa
itu ruh manusia sudah
menyadari akan
kebenaran janji-janji Allah

(Demikianlah keadaan
orang-orang kafir itu),
hingga apabila datang
kematian kepada
seseorang dari mereka,
dia berkata:" Ya
Tuhanku, kembalikanlah
aku (ke dunia). Agar aku
berbuat amal yang saleh
terhadap yang telah aku
tinggalkan. Sekali-kali
tidak. Sesungguhnya itu
adalah perkataan yang
diucapkannya saja. Dan
di hadapan mereka ada
dinding sampai hari
mereka dibangkitkan.(al-
Mu'minun 99-100)

Menurut syariat Islam,
kepada mereka yang
jahat sudah diperlihatkan
kehidupan mereka kelak
setelah masa
penghakiman selesai di
neraka dan selama itu
pula mereka akan
mendapatkan siksa
kubur, dalam beberapa
hadits Muhammad
menyebutkannya
sebagai "azab kubur."
[sunting] Penghakiman
Hari ketika mulut dikunci,
dan semua anggota
badan memberikan
kesaksiannya kepada
Allah SWT Yang Maha
Adil. Hari penimbangan
amal kebajikan dan
kejahatan semasa hidup
di dunia.
[sunting] Perhentian akhirat
Hadits yang diriwayatkan
oleh Ali bin Abi Thalib
berkata: "Sesungguhnya
pada hari kiamat ada
lima puluh tempat
perhentian (stasiun), dan
setiap stasiun lamanya
seribu tahun. Stasiun
pertama adalah saat
manusia keluar dari
kuburnya, di sini mereka
ditahan selama seribu
tahun dalam keadaan
hina, lapar dan haus.
Barangsiapa yang keluar
dari kuburnya dalam
keadaan beriman kepada
Tuhannya, mempercayai
surga dan neraka-Nya,
mempercayai hari
kebangkitan, hari hisab
dan hari kiamat,
meyakini Allah dan
membenarkan Nabi-Nya
saw serta ajaran yang
dibawanya dari sisi Allah
azza wa jalla, ia akan
selamat dari kelaparan
dan kehausan."[7]
[sunting] Nama lain bagi hari
akhirat
Hari akhirat memiliki
beberapa nama lain
(julukan) yang diberikan
oleh Allah sendiri melalui
firman-Nya didalam Al
Qur'an, diantaranya
adalah:
Al-Ghâsyiyah (Arab:
الغاشية
) - Peristiwa Yang
Dahsyat[8]
Al-Qâri‘ah (Arab:
القارعة
) - Yang
Menggemparkan[9]
Ar-Râjifah (Arab:
الرجفة
) - Yang
Menggetarkan
As-Sâ'ah (Arab:
السَّاعَة
) - Kehancuran[10]
Ash-Shakhah -
Bencana yang
memilukan
At-Thaamah (Arab:
اظمة
) - Bencana
Al-Wâqi‘ah (Arab:
الْوَاقِعَةُ
) - Peristiwa Yang
Pasti Terjadi[11]
Al-Zalzalah (Arab:
الزلزلة
) - Kegoncangan[12]
Yawm ad-Dîn (Arab:
يَوْمِ الدِّينِ
) - Hari Penghakiman
[13]
Yawm al-Âkhir (Arab:
يَوْمِ الآخِرُ
) - Hari Akhir[14]
Yawm al-Alîm Arab:
يو م أليم
) - Hari Yang
Menyedihkan[15]
Yawm al-‘Azhim
(Arab:
يَوْمٌ عَظِيْمٌ
) - Hari Yang Besar
[16]
Yawm al-Âzifah (Arab:
يَوْمُ الآزِفَةِ
) - Hari Yang Dekat
[17]
Yawm al-Ba'ats (Arab:
يوم البث
) - Hari Kebangkitan
[18]
Yawm al-Fashl (Arab:
يَوْمُ الْفَصْلِ
) - Hari Keputusan[19]
Yawm al-Fath (Arab:
يَوْمُ الْفَتْحِ
) - Hari Kemenangan
[20]
Yawm al-Haqq (Arab:
يَوْمُ الْحَقِّ
) - Hari Kebenaran[21]
Yawm al-Hasrah
(Arab:
يَوْمٌ الْحَسْرَةِ
) - Hari Penyesalan
[22]
Yawm al-Hasyr (Arab:
يوماالحشر
) - Hari Perhimpunan
Yawm al-Hisãb (Arab:
يومالْحِسَابِ
) - Hari Perhitungan
[23]
Yawm al-Jam‘i' (Arab:
يَوْمُ الْجَمْعِ
) - Hari Pengumpulan
[24]
Yawm al-Jaza' (Arab:
يوم الجزاء
) - Hari Pembalasan/
Hukuman[25]
Yawm al-Khulûd
(Arab:
يَوْمُ الْخُلُوْدِ
) - Hari Kekekalan[26]
Yawm al-Khurûj
(Arab:
يَوْمُ الْخُرُوْجِ
) - Hari Keluar dari
Kubur[27]
Yawm al-Mahsyar
(Arab:
يومالمحشر
) - Hari Berkumpul di
Mahsyar[28]
Yawm al-Mau‘ûd
(Arab:
يَوْمُ الْمَوْعُوْدُ
) - Hari Yang
Dijanjikan[29]
Yawm al-Mizan (Arab:
يَوْمَالميزان
) - Hari Penimbangan
[30]
Yawm al-Qiyāmah
(Arab:
يَوْمُ الْقِيَامَةِ
) - Hari Kebangkitan
[31]
Yawm al-Wa’iid (Arab:
يَوْمُ الْوَعِيدِ
) - Hari Ancaman[32]
Yawm an-Nusyur
(Arab:
يوم انوسر
) - Hari Kembali
Yawm ‘Aqîm (Arab:
يَوْمٌ عَقِيْمٌ
) - Hari Siksaan[33]
Yawm at-Taghâbun
(Arab:
يَوْمُ التَّغَابُنِ
) - Hari Pengungkapan
Kesalahan[34]
Yawm at-Tanad
(Arab:
يَوْمَ التَّنَادِ
) - Hari Panggil
Memanggil[35]
Yawm ath-Thalâq
(Arab:
يَوْمُ الطَّلاَقِ
) - Hari Pertemuan[36]
Yawm azh-Zhullah
(Arab:
يَوْمُ الظُّلَّةِ
) - Hari Naungan[37]
Yawm Kabîr' (Arab:
يَوْمٌ كَبِيْرٌ
) - Hari Yang Besar
[38]
Yawm Ma‘lûm (Arab:
يَوْمٌ مَعْلُوْمٌ
) - Hari Yang Dikenal
[39]
Yawm Muhîth (Arab:
يَوْمٌ مُحِيْطٌ
) - Hari Yang
Membinasakan[40]
[sunting] Empat hal kebaikan
dunia dan akhirat
Menurut hadits, ada 4
perkara apabila diberikan
kepada seseorang
sesungguhnya ia telah
memperoleh kebaikan
dunia dan akhirat, yaitu :
Hati yang senantiasa
bersyukur
Lisan yang senantiasa
berdzikir
Tubuh yang senantiasa
sabar dalam
menanggung musibah
Istri yang tidak pernah
berkhianat baik
terhadap dirinya atau
terhadap harta benda
suaminya.[41]
Menurut syariat Islam,
jika keluarga kita
semuanya termasuk
orang yang sholeh maka
semua anggota keluarga
akan dapat berkumpul
bersama di dalam syurga.
Hal ini seperti tertulis
dalam Al-Qur'an Ar-Ra'd
ayat 23:

("yaitu) syurga 'Adn
yang mereka masuk ke
dalamnya bersama-
sama dengan orang-
orang yang saleh dari
bapak-bapaknya, isteri-
isterinya dan anak
cucunya, sedang
malaikat-malaikat masuk
ke tempat-tempat
mereka dari semua pintu.
(Ar-Ra'd ayat 23)

Kehidupan esok pada
akhirnya di sana ada
yang masuk sebagai
penghuni neraka. Semua
tergantung pada amal
perbuatannya selama
hidup di dunia.
[sunting] Catatan kaki
1. ^ Kata âkhirah
(آخِرَة) disebut 115
kali di dalam al-
Quran.
2. ^ Surah Yûnus
10:10
3. ^ Surah Al-Hadîd
57:3.
4. ^ Surah An-Najm
53:25,
5. ^ Surah Al-Lail
92:13
6. ^ Surah Adh-Dhuhâ
93:4.
7. ^ Biharul Anwar 7:
111, hadis ke 42.
8. ^ Surah Al-
Ghâsyiyah 88.
9. ^ Surah Al-Qâri‘ah
101.
10. ^ Surah Al-Kahfi
18:21.
11. ^ Surah Al-
Waaqi'ah 56.
12. ^ Surah Al-Zalzalah
99.
13. ^ Surah Al-Fatihah
4.
14. ^ Surah
Al-'Ankabuut
29:36.
15. ^ Surah Hûd 11:26.
16. ^ Surah Al-An‘âm
6:15.
17. ^ Surah Al-Mu’min
40:18.
18. ^ Surah Ar-Rûm
30:56.
19. ^ Surah Al-Mursalat
77:14.
20. ^ Surah As-Sajadah
32:29.
21. ^ Surah An-Naba’
78:39.
22. ^ Surah Maryam
19:39.
23. ^ Surah Shaad
38:26.
24. ^ Surah At-
Taghâbun 64:9.
25. ^ Surah Al-
Maa`idah 5:29.
26. ^ Surah Qaf 50:34.
27. ^ Surah Qaf 50:42.
28. ^ Surah Al-Kahfi
47.
29. ^ Surah Al-Burûj
85:2.
30. ^ Surah Al-A'raaf 8.
31. ^ Surah Al-
Qashshash 28:42.
32. ^ Surah Qaaf
50:20.
33. ^ Surah Al-Hajj
22:55.
34. ^ Surah At-
Taghâbun 64:9.
35. ^ Surah Al-Mu'min
40:32.
36. ^ Surah Al-Mu’min
40:15.
37. ^ Surah Asy-
Syu‘ara’ 26:189.
38. ^ Surah Hûd 11:3.
39. ^ Surah Al-Wâqi‘ah
56:1 & 50.
40. ^ Surah Hûd 11:84.
41. ^ Hadits riwayat
Tarmidzi & Ibnu
Hibban.
[sunting] Referensi
Tanda-tanda kiamat
Kabut yang keluar
sebelum kiamat
Tanda-tanda besar
kiamat
Kebaikan Dunia
Akhirat
ÂKHIRAH (Akhirat)
Artikel bertopik Islam ini
adalah sebuah rintisan.
Anda dapat membantu
Wikipedia dengan
mengembangkannya.

NABI

Kata "nabi" berasal dari
kata naba yang berarti
"dari tempat yang tinggi";
karena itu orang 'yang di
tempat tinggi' semestinya
punya penglihatan ke
tempat yang jauh
(prediksi masa depan)
yang disebut nubuwwah.
[sunting] Perbedaan nabi dan
rasul
Rasul adalah laki-laki
yang diperintahkan Allah
untuk menyampaikan
wahyu kepada kaumnya
pada zamannya. Percaya
kepada para nabi dan
para rasul merupakan
Rukun Iman yang
keempat dalam Islam.
Para Nabi boleh
menyampaikan wahyu
yang diterimanya tetapi
tidak punya kewajiban
atas umat tertentu atau
wilayah tertentu.
Sementara, kata "rasul"
berasal dari kata risala
yang berarti
penyampaian. Karena itu,
para rasul, setelah lebih
dulu diangkat sebagai
nabi, bertugas
menyampaikan wahyu
dengan kewajiban atas
suatu umat atau wilayah
tertentu. Dari semua
rasul, Muhammad sebagai
'Nabi Penutup' yang
mendapat gelar resmi di
dalam Al-Qur'an
Rasulullah adalah satu-
satunya yang
kewajibannya meliputi
umat dan wilayah seluruh
alam semesta 'Rahmatan
lil Alamin'.
[sunting] Nabi dan rasul dalam
Al-Qur'an
Al-Qur'an menyebut
beberapa orang sebagai
nabi. Nabi pertama
adalah Adam. Nabi
sekaligus rasul terakhir
ialah Muhammad yang
ditugaskan untuk
menyampaikan Islam
dan peraturan yang
khusus kepada manusia
di zamannya sehingga
hari kiamat. Isa yang lahir
dari perawan Maryam
binti Imran juga
merupakan seorang nabi.
Selain ke-25 nabi
sekaligus rasul, ada juga
nabi lainnya seperti
dalam kisah Khidir
bersama Musa yang
tertulis dalam Surah Al-
Kahf ayat 66-82.
Terdapat juga kisah Uzayr
dan Syamuil. Juga nabi-
nabi yang tertulis di
Hadits dan Al-Qur'an,
seperti Yusya' bin Nun,
Zulqarnain, Iys, dan Syits.
Sedangkan orang suci
yang masih menjadi
perdebatan sebagai
seorang Nabi atau hanya
wali adalah Luqman al-
Hakim dalam Surah
Luqman.
[sunting] Kriteria nabi dan rasul
Dikatakan bahwa nabi
dan rasul memiliki
beberapa kriteria yang
harus dipenuhi,
diantaranya adalah:
Dipilih dan diangkat
oleh Allah.
Mendapat mandat
(wahyu) dari Allah.
Bersifat cerdas.
Dari umat Bani Adam
(Manusia).
Nabi dan Rasul adalah
seorang pria.[2][3]
[sunting] Referensi
1. ^ Dari Abi Zar ra
bahwa Rasulullah
SAW bersabda
ketika ditanya
tentang jumlah
para nabi, "(Jumlah
para nabi itu)
adalah seratus dua
puluh empat ribu
(124.000) nabi."
"Lalu berapa
jumlah Rasul
diantara mereka?"
Beliau menjawab,
"Tiga ratus dua
belas(312)" Hadits
riwayat At-
Turmuzy.
2. ^ "Kami tiada
mengutus rasul
rasul sebelum
kamu
(Muhammad),
melainkan
beberapa orang-
laki-laki yang Kami
beri wahyu kepada
mereka, maka
tanyakanlah
olehmu kepada
orang-orang yang
berilmu, jika kamu
tiada
mengetahui." (Al
anbiyya ’ 21:7)
3. ^ "Kaum laki-laki
itu adalah
pemimpin bagi
kaum wanita, oleh
karena Allah telah
melebihkan
sebahagian
mereka (laki-laki)
atas sebahagian
yang lain (wanita),
dan karena
mereka (laki-laki)
telah
menafkahkan
sebagian dari harta
mereka..." (An
Nisaa' 4:34)

MALAIKAT

[sunting] Etimologi Arab
Menurut bahasa, kata
“ Malaikat” merupakan
kata jamak yang berasal
dari Arab malak (ملك)
yang berarti kekuatan,
yang berasal dari kata
mashdar “al-alukah”
yang berarti risalah atau
misi, kemudian sang
pembawa misi biasanya
disebut dengan Ar-Rasul.
[sunting] Malaikat di dalam
ajaran Islam
Malaikat diciptakan oleh
Allah terbuat dari cahaya
(nuur), berdasarkan salah
satu hadist Muhammad,
“Malaikat telah diciptakan
dari cahaya.”[1]
Iman kepada malaikat
adalah bagian dari Rukun
Iman. Iman kepada
malaikat maksudnya
adalah meyakini adanya
malaikat, walaupun kita
tidak dapat melihat
mereka, dan bahwa
mereka adalah salah satu
makhluk ciptaan Allah.
Allah menciptakan
mereka dari cahaya.
Mereka menyembah
Allah dan selalu taat
kepada-Nya, mereka
tidak pernah berdosa. Tak
seorang pun mengetahui
jumlah pasti malaikat,
hanya Allah saja yang
mengetahui jumlahnya.
Walaupun manusia tidak
dapat melihat malaikat
tetapi jika Allah
berkehendak maka
malaikat dapat dilihat
oleh manusia, yang
biasanya terjadi pada
para Nabi dan Rasul.
Malaikat selalu
menampakan diri dalam
wujud laki-laki kepada
para nabi dan rasul.
Seperti terjadi kepada
Nabi Ibrahim.
[sunting] Nama dan tugas
para Malaikat
Di antara para malaikat
yang wajib setiap orang
Islam ketahui sebagai
salah satu Rukun Iman,
berdasarkan Al Qur'an
dan hadits. Nama
(panggilan) berserta
tugas-tugas mereka
adalah sebagai berikut:
Jibril - Pemimpin para
malaikat, bertugas
menyampaikan
wahyu dan
mengajarkannya
kepada para nabi dan
rasul.
Mikail - Membagi
rezeki kepada seluruh
makhluk.
Israfil - Meniup
sangkakala (terompet)
pada hari kiamat.
Munkar dan Nakir -
Memeriksa amal
manusia di alam
barzakh.
Raqib dan 'Atid -
MEncatat amal
manusia di dunia.
[ rujukan?]
Izrail - Mencabut
nyawa seluruh
makhluk.
Ridwan - Menjaga
pintu syurga.
Malik - Pemimpin
Malaikat Zabaniah dan
penjaga neraka.
Zabaniah - 19 malaikat
penyiksa dalam
neraka yang bengis
dan kasar.[2]
Hamalat al 'Arsy -
Empat malaikat
pembawa 'Arsy Allah,
pada hari kiamat
jumlahnya akan
ditambah empat
menjadi delapan.[3]
Harut dan Marut - Dua
Malaikat yang turun di
negeri Babil.
Darda'il - Malaikat
yang mencari orang
yang berdo'a,
bertaubat, minta
ampun dan lainnya
pada bulan Ramadhan.
[4]
Hafazhah (Para
Penjaga):[5][6]
Kiraman Katibin -
Para malaikat
pencatat yang
mulia, ditugaskan
mencatat amal
manusia.[7][8]
Mu’aqqibat - Para
malaikat yang
selalu memelihara/
menjaga manusia
dari kematian
sampai waktu yang
telah ditetapkan
yang datang silih
berganti.[9][10]
Arham - Malaikat yang
diperintahkan untuk
menetapkan rejeki,
keberuntungan, ajal
dan lainnya pada 4
bulan kehamilan.
Jundallah - Para
malaikat perang yang
bertugas membantu
nabi dalam
peperangan.[11][12]
[13]
Ad-Dam'u - Malaikat
yang selalu menangis
jika melihat kesalahan
manusia.
An-Nuqmah - Malaikat
yang selalu berurusan
dengan unsur api dan
duduk disinggasana
berupa nayala api, ia
memiliki wajah kuning
tembaga.
Ahlul Adli - Malaikat
besar yang melebihi
besarnya bumi besera
isinya dikatakan ia
memiliki 70 ribu
kepala.
Ar-Ra'd - Malaikat
pengatur awan dan
hujan.[14][15]
Malaikat Berbadan Api
dan Salju - Malaikat
yang setengah
badannya berupa api
dan salju berukuran
besar serta dikelilingi
oleh sepasukan
malaikat yang tidak
pernah berhenti
berzikir.[16]
Penjaga Matahari -
Sembilan Malaikat
yang menghujani
matahari dengan salju.
[17][18]
Malaikat Rahmat -
Penyebar keberkahan,
rahmat, permohonan
ampun dan pembawa
roh orang-orang
shaleh, ia datang
bersama dengan
Malaikat Maut dan
Malaikat `Adzab.[19]
Malaikat `Adzab -
Pembawa roh orang-
orang kafir, zalim,
munafik, ia datang
bersama dengan
Malaikat Maut dan
Malaikat Rahmat.[20]
Pembeda Haq dan
Bathil - Para malaikat
yang ditugaskan untuk
membedakan antara
yang benar dan salah
kepada manusia dan
jin.[21]
Penentram Hati - Para
malaikat yang
mendoakan seorang
mukmin untuk
meneguhkan pendirian
sang mukmin tersebut.
[22]
Penjaga 7 Pintu Langit
- 7 malaikat yang
menjaga 7 pintu langit.
Mereka diciptakan oleh
Allah sebelum Dia
menciptakan langit
dan bumi.[23]
Pemberi Salam Ahli
Surga - Para malaikat
yang memberikan
salam kepada para
penghuni surga.[24]
Pemohon Ampunan
Orang Beriman - Para
malaikat yang
terdapat disekeliling
'Arsy yang
memohonkan
ampunan bagi kaum
yang beriman.[25]
Pemohon Ampunan
Manusia di Bumi - Para
malaikat yang
bertasbih memuji Allah
dan memohonkan
ampun bagi orang-
orang yang ada di
bumi.[26]
Nama Malaikat Maut
dikatakan Izrail, tidak
ditemukan sumbernya
baik dalam Al Quran
maupun Hadits.
Kemungkinan nama
malaikat Izrail didapat
dari sumber Israiliyat.
Dalam Al Qur'an dia
hanya disebut Malak al-
Maut atau Malaikat Maut.
Malaikat Jibril, walau
namanya hanya disebut
dua kali dalam Al Qur'an,
ia juga disebut di banyak
tempat dalam Al Qur'an
dengan sebutan lain
seperti Ruh al-Qudus, Ruh
al-Amin/ Ar-Ruh Al-Amin
dan lainnya.
Dari nama-nama
malaikat di atas ada
beberapa yang disebut
namanya secara spesifik
didalam Al Qur'an, yaitu
Jibril (QS 2 Al Baqarah:
97,98 dan QS 66 At
Tahrim: 4), Mikail (QS 2 Al
Baqarah: 98) dan Malik
(QS Al Hujurat) dan lain-
lain. Sedangkan Israfil,
Munkar dan Nakir disebut
dalam Hadits.
[sunting] Wujud Malaikat
Wujud para malaikat
telah dijabarkan didalam
Al Qur'an ada yang
memiliki sayap sebanyak
2, 3 dan 4. surah Faathir
35:1 yang berbunyi:

Segala puji bagi Allah
Pencipta langit dan bumi,
Yang menjadikan
malaikat sebagai utusan-
utusan (untuk mengurus
berbagai macam urusan)
yang mempunyai sayap,
masing-masing (ada
yang) dua, tiga dan
empat. Allah
menambahkan pada
ciptaan-Nya apa yang
dikehendaki-Nya.
Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala
sesuatu. (Faathir 35:1)

Kemudian dalam
beberapa hadits
dikatakan bahwa Jibril
memiliki 600 sayap, Israfil
memiliki 1200 sayap,
dimana satu sayapnya
menyamai 600 sayap
Jibril dan yang terakhir
dikatakan bahwa
Hamalat al-'Arsy memiliki
2400 sayap dimana satu
sayapnya menyamai
1200 sayap Israfil.
Wujud malaikat mustahil
dapat dilihat dengan
mata telanjang, karena
mata manusia tercipta
dari unsur dasar tanah liat
kering dari lumpur hitam
yang diberi bentuk[27]
tidak akan mampu
melihat wujud dari
malaikat yang asalnya
terdiri dari cahaya, hanya
Nabi Muhammad SAW
yang mampu melihat
wujud asli malaikat
bahkan sampai dua kali.
Yaitu wujud asli malikat
Jibril .[28]
Mereka tidak bertambah
tua ataupun bertambah
muda, keadaan mereka
sekarang sama persis
ketika mereka diciptakan.
Dalam ajaran Islam,
ibadah manusia dan jin
lebih disukai oleh Allah
dibandingkan ibadah para
malaikat, karena manusia
dan jin bisa menentukan
pilihannya sendiri
berbeda dengan malaikat
yang tidak memiliki
pilihan lain. Malaikat
mengemban tugas-tugas
tertentu dalam mengelola
alam semesta. Mereka
dapat melintasi alam
semesta secepat kilat
atau bahkan lebih cepat
lagi. Mereka tidak berjenis
lelaki atau perempuan
dan tidak berkeluarga.
[sunting] Sifat Malaikat
Sifat-sifat malaikat yang
diyakini oleh umat Islam
adalah sebagai berikut:
1. Selalu bertasbih
siang dan malam
tidak pernah
berhenti.[29]
2. Suci dari sifat-sifat
manusia dan jin,
seperti hawa nafsu,
lapar, sakit, makan,
tidur, bercanda,
berdebat, dan
lainnya.
3. Selalu takut dan
taat kepada Allah.
[30][31]
4. Tidak pernah
maksiat dan selalu
mengamalkan apa
saja yang
diperintahkan-Nya.
[32]
5. Mempunyai sifat
malu.[33]
6. Bisa terganggu
dengan bau tidak
sedap, anjing dan
patung.[34]
7. Tidak makan dan
minum.[35]
8. Mampu merubah
wujudnya.[36]
9. Memiliki kekuatan
[37][38] dan
kecepatan cahaya.
[39]
Malaikat tidak pernah
lelah dalam
melaksanakan apa-apa
yang diperintahkan
kepada mereka. Sebagai
makhluk ghaib, wujud
Malaikat tidak dapat
dilihat, didengar, diraba,
dicium dan dirasakan oleh
manusia, dengan kata
lain tidak dapat dijangkau
oleh panca indera, kecuali
jika malaikat
menampakkan diri dalam
rupa tertentu, seperti
rupa manusia. Ada
pengecualian terhadap
kisah Muhammad yang
pernah bertemu dengan
Jibril dengan
menampakkan wujud
aslinya, penampakkan
yang ditunjukkan kepada
Muhammad ini sebanyak
2 kali, yaitu pada saat
menerima wahyu dan
Isra dan Mi'raj.
Beberapa nabi dan rasul
telah di tampakkan wujud
malaikat yang berubah
menjadi manusia, seperti
dalam kisah Ibrahim,
Luth, Maryam,
Muhammad dan lainnya.
Berbeda dengan ajaran
Kristen dan Yahudi, Islam
tidak mengenal istilah
"Malaikat Yang
Terjatuh" (Fallen Angel).
Azazil yang kemudian
mendapatkan julukan
Iblis, adalah nenek
moyang Jin, seperti Adam
nenek moyang Manusia.
Jin adalah makhluk yang
dicipta oleh Allah dari ' api
yang tidak berasap',
sedang malaikat dicipta
dari cahaya.
[sunting] Tempat yang
tidak disukai Malaikat
Menurut syariat Islam
ada beberapa tempat
dimana para malaikat
tidak akan mendatangi
tempat (rumah) tersebut
dan ada pendapat lain
yang mengatakan
adanya pengecualian
terhadap malaikat-
malaikat tertentu yang
tetap akan mengunjungi
tempat-tempat tersebut.
Pendapat ini telah
disampaikan oleh Ibnu
Wadhdhah, Imam Al-
Khaththabi, dan yang
lainnya. Tempat atau
rumah yang tidak
dimasuki oleh malaikat
itu diantara lain adalah:
1. Tempat yang
didalamnya
terdapat anjing,
(kecuali anjing
untuk kepentingan
penjagaan
keamanan,
pertanian dan
berburu);[40][41]
2. Tempat yang
terdapat patung
(gambar);[42]
3. Tempat yang
didalamnya ada
seseorang muslim
yang
mengancungkan
dengan senjata
terhadap
saudaranya
sesama muslim;
[43]
4. Tempat yang
memiliki bau tidak
sedap atau
menyengat.[44]
Kesemuanya itu
berdasarkan dalil dari
hadits shahih yang
dicatatat oleh para Imam,
diantaranya adalah
Ahmad, Hambali, Bukhari,
Tirmidzy, Muslim dan
lainnya. Tidak sedikit nash
hadits yang menyatakan
bahwa malaikat rahmat
tidak akan memasuki
rumah yang di dalamnya
terdapat anjing dan
pahala pemilik anjing
akan susut atau
berkurang.
Malaikat Jibril pun enggan
untuk masuk ke rumah
Muhammad sewaktu ia
berjanji ingin datang ke
rumahnya, dikarenakan
ada seekor anak anjing di
bawah tempat tidur.[45]
Malaikat Rahmat pun
tidak akan mendampingi
suatu kaum yang terdiri
atas orang-orang yang
berteman dengan
(memelihara) anjing.[46]
[sunting] Malaikat di dalam
ajaran Kristen
[sunting] Etimologi Ibrani
Kata "malak" atau
malaikat berasal dari
bahasa Ibrani מלאך,
mal'ak, yang juga berarti
"utusan". Kata ini di
dalam TB diterjemahkan
menjadi: Malaikat,
malaikat, utusan, suruhan,
orang-orang suruhan,
bentara, pesuruh, dan
raja.
[sunting] Malaikat dalam
Tanakh
Patung malaikat di
sebuah kuburan di
Metairie, Louisiana.
Istilah "malaikat" dalam
Alkitab, מלאך ('malakh"),
mendapatkan artinya
hanya ketika disebutkan
bersama-sama dengan
pengutusnya, yaitu Allah
sendiri, seperti misalnya
dalam "malaikat TUHAN,"
atau "malaikat
Allah" (Zakharia 12:8).
Sebutan lainnya yang
juga digunakan adalah
"anak-anak Allah",
( Kejadian 6:4; Ayub 1:6).
Malaikat disebut sebagai
"penjaga" ( Daniel 4:13).
Mereka disebut sebagai
"tentara langit" ( Kitab
Ulangan 17:3) atau bala
tentara "TUHAN" (Yosua
5:14). "Bala tentara,"
צבאות Zebaot dalam gelar
Yahweh Zebaot, TUHAN
dari bala tentara surgawi,
mungkin dihubungkan
dengan para malaikat.
"Bala tentara" ini
dihubungkan pula dengan
bintang-bintang, karena
bintang-bintang dianggap
terkait erat dengan para
malaikat. Namun, YHWH
membedakan diri-Nya
dari para malaikat, dan
karena itu orang-orang
Ibrani dilarang Musa
menyembah "bala
tentara surga".
Sebelum munculnya
monoteisme di Israel,
gagasan tentang
malaikat ditemukan
dalam Mal'akh Yahweh,
malaikat TUHAN, atau
Mal'akh Elohim, malaikat
Allah. Mal'akh Yahweh
adalah penampakan atau
perwujudan Yahweh
dalam bentuk manusia.
Istilah Mal'akh Yahweh
digunakan secara
berganti-ganti dengan
Yahweh (bandingkan
Keluaran 3:2, dengan 3:4;
13:21 dengan 14:19).
Mereka yang melihat
Mal'akh Yahweh
mengatakan bahwa
mereka telah melihat
Allah (Kejadian 32:30;
Hakim-hakim 13:22).
Mal'akh Yahweh (atau
Elohim) menampakkan
diri kepada Abraham,
Hagar, Musa, Gideon, &c.,
dan memimpin bangsa
Israel dalam tiang awan
(Keluaran 3:2).
Penyamaan Mal'akh
Yahweh dengan Logos,
atau Pribadi kedua dari
Tritunggal, tidak
ditunjukkan melalui acuan
kepada kitab suci Ibrani,
tetapi gagasan tentang
pengidentifikasian Yang
Ada dengan Allah, namun
yang dalam pengertian
tertentu berbeda
daripada-Nya,
menggambarkan
kecenderungan pemikiran
keagamaan Yahudi untuk
membedakan pribadi-
pribadi di dalam keesaan
Allah. Orang Kristen
berpendapat bahwa hal
ini merupakan gambaran
pendahuluan dari doktrin
tentang Tritunggal,
sementara orang Yahudi
Kabalis mengatakan
bahwa hal ini kemudian
berkembang menjadi
pemikiran teologis dan
gambaran Kabbalah.
Setelah doktrin
monoteisme dinyatakan
secara resmi, dalam
periode segera sebelum
dan pada masa
Pembuangan (Ulangan
6:4-5 dan Yesaya 43:10),
kita menemukan banyak
gambaran tentang
malaikat dalam Kitab
Yehezkiel. Nabi Yehezkiel,
sebagai nabi di
Pembuangan, mungkin
dipengaruhi oleh hierarkhi
makhluk adikodrati di
dalam agama Babel, dan
mungkin oleh angelologi
Zoroastrianisme. (Namun
tidak jelas bahwa doktrin
Zoroastrianisme ini sudah
berkembang demikian
awal). Yehezkiel 9
memberikan gambaran
yang terinci mengenai
kerub (suatu jenis
malaikat). Dalam salah
satu penglihatannya
Yehezkiel melihat 7
malaikat melaksanakan
penghakiman Allah atas
Yerusalem. Seperti dalam
Kejadian, mereka
digambarkan sebagai
"manusia"; mal'akh,
karena "malaikat", tidak
muncul dalam Kitab
Yehezkiel. Belakangan,
dalam penglihatan
Zakharia, malaikat
memainkan peranan
penting. Mereka disebut
kadang-kadang sebagai
"manusia", kadang-
kadang sebagai mal'akh,
dan Mal'akh Yahweh
tampaknya menduduki
tempat utama di antara
mereka (Zakharia 1:11).
Dalam masa pasca-
Alkitab, bala tentara
surgawi menjadi semakin
terorganisasi (barangkali
bahkan sejak Zakharia
[3:9, 4:10]; dan yang
pasti dalam Daniel).
Malaikat pun menjadi
beragam, sebagian malah
juga mempunyai nama.
[sunting] Malaikat dalam
Perjanjian Baru
Yakub bergumul dengan
malaikat - Gustave Doré,
(1855)
Dalam Perjanjian Baru
malaikat seringkali
muncul sebagai pelayan
Allah adn pembawa
penyataan (mis. Matius
1:20 (kepada Yusuf),
4:11. (kepada Yesus),
Lukas 1:26 (kepada
Maria), Kisah para Rasul
12:7 (kepada Petrus));
dan Yesus berbicara
tentang malaikat yang
melakukan tugas-tugas
seperti itu (mis. Markus
8:38, 13:27), menyiratkan
di dalam salah satu
ucapannya bahwa
mereka tidak menikah
ataupun dinikahkan
(Markus 12:25).
Malaikat juga memainkan
peranan penting dalam
tulisan Apokaliptik.
Perjanian Baru tidak
terlalu berminat terhadap
hierarkhi malaikat,
namun doktrin itu
mempunyai jejaknya.
Pembedaan antara
malaikat yang baik dan
jahat diakui. Kita
mempunyai nama-nama,
Gabriel (Lukas 1:19), dan
Mikail (Daniel 12:1), dan
malaikat jahat Beelzebub,
(Markus 3:22) dan Setan
(Markus 1:13). Sementara
itu kesetiaan sebagian
malaikat tidak begitu
jelas seperti Abadon atau
Apolion (Wahyu 9:11).
Peringkat juga disiratkan:
penghulu malaikat (Mikail,
Yudas 9), malaikat-
malaikat dan pemerintah-
pemerintah (Roma 8:38;
Kolose 2:10), singgasana
dan kerajaan (Kolose
1:16). Malaikat muncul
berkelompok empat atau
tujuh orang (Wahyu 7:1).
Dalam Wahyu 1-3 kita
bertemu dengan para
"Malaiat" dari Ketujuh
Gereja di Asia Kecil.
Mereka mungkin adalah
para malaikat pelindung,
yang mendampingi
gereja-gereja sama
seperti para "pangeran"
di dalam Daniel yang
berdiri mendampingi
bangsa-bangsa. Para
"malaikat" ini praktis
merupakan personifikasi
dari gereja-gereja.
Gabriel, sang penghulu
malaikat, menampakkan
diri kepada Maria untuk
memberitahukan
kepadanya bahwa anak
yang akan dilahirkannya
kelak adalah Mesias.
Malaikat-malaikat lain
hadir untuk menyambut
kelahirannya. Dalam
Matius 28:2, malaikat
menampakkan diri pada
kubur Yesus, membuat
para pengawal Romawi
ketakutan,
menggulingkan batu dari
kubur itu, dan kemudian
memberitahukan kepada
para perempuan yang
datang membawa mur
bahwa Yesus telah
bangkit. Dalam versi
yang lain, Markus 16:5
mengisahkan bahwa
malaikat itu tidak
kelihatan hingga para
perempuan itu masuk ke
kubur yang telah terbuka.
Malaikat itu digambarkan
semata-mata sebagai
"seorang muda". Dalam
versi Lukas tentang kisah
kebangkitan ( Lukas 24:4),
dua malaikat tiba-tiba
menampakkan diri di
dekat para perempuan
yang berada di dalam
kubur itu. Mereka
digambarkan
mengenakan pakaian
yang "berkilau-kilauan".
Gambaran ini paling mirip
dengan versi Yohanes
20:12 yang melukiskan
Maria sendirian berbicara
dengan "dua orang
malaikat yang
berpakaian putih" di
dalam kubur Yesus.
Dua malaikat
menyaksikan kenaikan
Yesus ke surga dan
menubuatkan
kedatangannya yang
kedua kali. Ketika Petrus
dipenjarakan, seorang
malaikat membuat para
pengawal tertidur,
melepaskannya dari
belenggunya, dan
membawanya keluar dari
penjara. Malaikat
memainkan berbagai
peranan dalam Kitab
Wahyu. Di antaranya
adalah berdiri di sekitar
takhta Allah dan
menyanyikan " "Kudus,
kudus, kuduslah Tuhan
Allah, Yang Mahakuasa."
Sebuah penafsiran
tentang malaikat di
dalam kitab-kitab Injil
mengatakan bahwa
mereka semata-mata
adalah manusia yang
membawa pesan ilahi.
Memang, istilah "angelos"
seringkali digunakan
bukan untuk
menggambarkan
makhluk yang berkuasa,
melainkan semata-mata
mereka yang
memberitakan suatu
peristiwa penting.
[sunting] Tingkatan malaikat
Ilustrasi Abad
Pertengahan tentang
sembilan tingkatan
malaikat
Beberapa orang
berpendapat malaikat
memiliki sembilan
tingkatan atau struktur
berdasarkan kedudukan
dan tugas masing-masing.
Salah satu orang yang
pertama kali
merumuskan tingkatan
malaikat adalah Dionysus
pada abad ke-5 di dalam
Pseudo-Dionysus
Areopagite, dan juga
dalam Summa Theologia
dalam bukunya berjudul
"The Celestial Hierarchy":
[rujukan?]
1. Tingkat pertama
(Sumber Perjanjian
Lama)
Serafim:
Mereka yang
berjaga di
takhta Allah.
Konon
[ rujukan?]
serafim
memiliki sayap
enam yang
memiliki fungsi
masing sebagai
berikut yaitu:
dua sayap
untuk menutupi
wajah Tuhan
karena wajah
Tuhan
memancarkan
kemuliaan, dua
sayap untuk
menutupi kaki
Tuhan, dan dua
sayap untuk
terbang
melayang.
Kerubim:
Panglima
pemimpin
perang,
Kerubim
memiliki sayap
empat yang
menandakan
diri mereka
panglima
perang. Mereka
adalah
golongan
pemimpin
militer di
kerajaan Tuhan.
Menurud
Kejadian 3:24
kerub adalah
malaikat
penjaga yang
menjaga pohon
kehidupan
dengan
menggunakan
pedang api
yang menyala-
nyala, tetapi
ada etimologi
lain yang
mengatakan
bahwa
Gilgamesh raja
Persia berhasil
membuka pintu
Taman Eden
dan hendak
meraih Pohon
Kehidupan dan
ular
mematuknya
hingga mati
sehingga
mayatnya
masih ada di
Taman Eden
sebagai
peringatan
Barangsiapa
yang hendak
meraih Buah
pada pohon
kehidupan.
[ rujukan?]
[rujukan?]
[rujukan?]
Ophanim: Para
pelindung
wilayah.
Mereka
berfungsi untuk
menjaga
wilayah
tertentu dengan
membawahi
beberapa
Legion tertentu
di suatu tempat
((Penyokong
Takhta Allah).
2. Tingkat kedua
(Sumber Perjanjian
Baru)
Kyriotetai:
Mereka yang
dikaruniai
kekuatan daya
penghancur dan
penaklukkan.
Dynamai:
Mereka yang
memvisualkan
sesuatu. Konon
[ rujukan?]
[rujukan?]
[rujukan?]
tingkat
malaikat ini
memiliki daya
stategi dalam
perang dan
menjalankan
perintah tuhan.
[ rujukan?]
[rujukan?]
[rujukan?]
Exusiai:
Malaikat yang
memberi
kekuatan
kepada setiap
individu dalam
hidup mereka.
3. Tingkat ketiga
Archai: Malaikat
yang bertugas
menegakkan
prinsip Tuhan,
sistemnya
seperti hakim
yang
menegakkan
hukum Tuhan
dan melakukan
penghukuman
bila ada sesuatu
yang salah.
Archangeloi:
Malaikat ini
menjaga hidup
manusia, yang
suka disebut
Guardian Angels
untuk setiap
orang yang
percaya akan
kehadirannya.
Angeloi:
Pembawa
kabar atau
berita dari
Tuhan, Gabriel
berada pada
kelas ini. -->
[sunting] Malaikat-
malaikat
Malaikat Gabriel
memberitakan kepada
Maria bahwa ia akan
mengandung bayi Yesus
(El Greco, 1575)
Beberapa nama malaikat
yang disebut dalam
Alkitab:
Mikael = Panglima
Perang Surga
Gabriel = Pembawa
Sukacita
Serafim = Peniup
Sangkakala
Abadon atau Apolion =
Malaikat Jurang Maut.
Malaikat inilah yang
ditundukkan oleh
Mesias dalam misi
kematian Yesus Kristus
di kayu salib,
perjalanan Yesus
sebagai manusia biasa
yang "menanggung
dosa seluruh umat
manusia" ke alam
maut selama tiga hari
untuk merebut kunci
jurang maut ( Injil).
Dengan kemenangan
Yesus dari upah dosa
yang adalah maut
merupakan misi kunci
Mesias, untuk
menebus umat-umat
pilihan Allah, pada saat
kebangkitan orang-
orang mati di hari
Penghakiman Yesus.
[sunting] Lihat pula
Malaikat pelindung
[sunting] Catatan kaki
1. ^ Hadits riwayat
Imam Muslim.
2. ^ Al Qur'an surah
Al-Muddatstsir:
"Tahukah kamu
apakah (Neraka)
Saqar itu? Saqar itu
tidak me-
ninggalkan dan
tidak membiarkan.
(Neraka Saqar)
adalah pem-bakar
kulit manusia. Di
atasnya ada
sembilan belas
(malaikat penjaga).
Dan tiada Kami
jadikan penjaga
Neraka itu
melainkan
malaikat." (Al-
Muddatstsir: 27-30)
.
3. ^ Al Qur'an Surah
Al-Haaqqah 17.
"Dan malaikat-
malaikat berada di
penjuru-penjuru
langit. Dan pada
hari itu delapan
orang malaikat
menjunjung 'Arsy
Tuhanmu di atas
(kepala) mereka."
4. ^ Malaikat Darda'il
di situs web Dinul
Islam.org
5. ^ "Dan Dialah yang
mempunyai
kekuasaan
tertinggi di atas
semua hamba-
Nya, dan diutus-
Nya kepadamu
malaikat-malaikat
penjaga, sehingga
apabila datang
kematian kepada
salah seorang di
antara kamu, ia
diwafatkan oleh
malaikat-malaikat
Kami, dan
malaikat- malaikat
Kami itu tidak
melalaikan
kewajibannya." (Al
-An'am 6:61)
6. ^ Macam-macam
Malaikat dan
Tugasnya
7. ^ Gerak-gerik
manusia dan
perkataannya
dicatat oleh para
malaikat dalam Al
Quran Qaaf 50:
"Dan
sesungguhnya
Kami telah
menciptakan
manusia dan
mengetahui apa
yang dibisikkan
oleh hatinya, dan
Kami lebih dekat
kepadanya
daripada urat
lehernya", "(yaitu)
ketika dua orang
malaikat mencatat
amal
perbuatannya,
seorang duduk di
sebelah kanan dan
yang lain duduk di
sebelah kiri".
"Tiada suatu
ucapanpun yang
diucapkannya
melainkan ada di
dekatnya malaikat
pengawas yang
selalu hadir". ( Qaaf
16 - 18.)
8. ^ Surah Al Infithaar
ayat 10: "Padahal
sesungguhnya bagi
kamu ada
(malaikat-
malaikat) yang
mengawasi
(pekerjaanmu)",
11: "yang mulia (di
sisi Allah) dan
mencatat
(pekerjaan-
pekerjaanmu itu)".
9. ^ Para malaikat
yang ditugaskan
menjaga seorang
hamba dalam
segala ihwalnya,
tercantum dalam
Al Qur'an Ar-Ra’du
10-11. Allah
berfirman; "Sama
saja (bagi Tuhan),
siapa di antaramu
yang
merahasiakan
ucapannya, dan
siapa yang
berterus terang
dengan ucapan itu,
dan siapa yang
bersembunyi di
malam hari dan
yang berjalan
(menampakkan
diri) di siang hari.
Bagi manusia ada
malaikat-malaikat
yang selalu
mengikutinya
bergiliran, di muka
dan di
belakangnya,
mereka
menjaganya atas
perintah
Allah." (Ar-Ra ’du:
10-11).
10. ^ Dan Dialah yang
mempunyai
kekuasaan
tertinggi di atas
semua hamba-
Nya, dan diutus-
Nya kepadamu
malaikat-malaikat
penjaga, sehingga
apabila datang
kematian kepada
salah seorang di
antara kamu, ia
diwafatkan oleh
malaikat-malaikat
Kami, dan
malaikat- malaikat
Kami itu tidak
melalaikan
kewajibannya. (Al-
An'aam 6:61)
11. ^ "Ya (cukup), jika
kamu bersabar
dan bersiap-siaga,
dan mereka
datang menyerang
kamu dengan
seketika itu juga,
niscaya Allah
menolong kamu
dengan lima ribu
Malaikat yang
memakai
tanda." (Ali Imran
3: 125)
12. ^ "Kemudian Allah
menurunkan
ketenangan
kepada RasulNya
dan kepada orang-
orang yang
beriman, dan Allah
menurunkan bala
tentara yang
kamu tiada
melihatnya, dan
Allah menimpakan
bencana kepada
orang-orang yang
kafir, dan
demikianlah
pembalasan
kepada orang-
orang yang
kafir." (at-Taubah
9: 26)
13. ^ Belief in the
angels on
Islamicnetwork.co
m
14. ^ Kisah dari Abu
Hurairah dari
Muhammad
bersabda, “Tatkala
seorang laki-laki
berada di tanah
lapang (gurun) dia
mendengar suara
di awan, ‘Siramilah
kebun fulan’, maka
menjauhlah awan
tersebut kemudian
menumpahkan air
di suatu tanah
berbatu hitam,
maka saluran air di
situ-dari saluran-
saluran yang ada –
telah memuat air
seluruhnya. ” (Hadit
s riwayat Imam
Muslim)
15. ^ Malaikat ini
bertugas mengatur
awan. Ibnu Abbas
radhiyallaHu 'anHu
berkata, "Orang-
orang Yahudi
datang menemui
Nabi, lalu mereka
bertanya, 'Wahai
Abul Qasim, kami
akan bertanya
kepadamu tentang
beberapa hal. Jika
engkau
menjawabnya
maka kami akan
mengikuti,
mempercayai dan
beriman
kepadamu'.
Mereka bertanya,
'Beritahukan
kepada kami
tentang ar Ra'd,
apakah itu ?'.
Beliau menjawab,
'Salah satu
malaikat yang
diserahi tugas
untuk mengatur
awan'" (Hadits
riwayat an Nasai,
dihasankan oleh
Syaikh al Albani
dalam ash
Shahihah no. 1872)
16. ^ Ad-Dam'u, An-
nuqmah, Ahlul Adli
dan Malaikat
bertubuh api dan
salju - Tempat-2
Bersejarah dlm
Kehidupan
Rasulullah By
Hanafi Muhalawi
Hal.22
17. ^ Muhammad
bersabda: "Kepada
matahari diutus
sembilan Malaikat.
Setiap harinya
mereka
menghujani
matahari dengan
salju. Seandainya
tidaklah demikian
niscaya tiada
sesuatupun yang
terkena sinar
matahari
melainkan pasti
terbakar." (Hadits
riwayat Thabrani
melalui Abu
Umamah)
18. ^ Indeks Malaikat
di situs web Fiqh
Islam.com
19. ^ Al Qur'an Al
Mursalaat 77 ayat
3: "...dan
(malaikat-
malaikat) yang
menyebarkan
(rahmat
Tuhannya) dengan
seluas-luasnya."
20. ^ Malaikat 'Adzab
di
Books.Google.com
21. ^ ...dan (malaikat-
malaikat) yang
membedakan
(antara yang hak
dan yang bathil)
dengan sejelas-
jelasnya, (Al
Mursalaat 77:4)
22. ^ Malaikat
penentram hati
kaum mukminin,
Fushshilat 30,
Sesungguhnya
orang-orang yang
mengatakan:
"Tuhan kami ialah
Allah" kemudian
mereka
meneguhkan
pendirian mereka,
maka malaikat
akan turun kepada
mereka dengan
mengatakan:
"Janganlah kamu
takut dan
janganlah merasa
sedih; dan
gembirakanlah
mereka dengan
Jannah yang telah
dijanjikan Allah
kepadamu." (Fushs
hilat: 30)
23. ^ Ibnu Mubarak
mengatakan
bahwa Khalid bin
Ma'dan bertanya
kepada Mu'adz bin
Jabal, untuk
menceritakan
tetang hadits yang
ia dengar dari
Muhammad.
Mu'adz berkata:
"Hai Mu'adz! Allah
menciptakan tujuh
malaikat sebelum
Dia menciptakan
langit dan bumi.
Pada setiap langit
ada satu malaikat
yang menjaga
pintu, dan tiap-tiap
pintu langit itu
dijaga oleh
malaikat penjaga
pintu sesuai kadar
pintu dan
keagungannya.
24. ^ ...(yaitu) syurga
'Adn yang mereka
masuk ke
dalamnya
bersama-sama
dengan orang-
orang yang saleh
dari bapak-
bapaknya, isteri-
isterinya dan anak
cucunya, sedang
malaikat-malaikat
masuk ke tempat-
tempat mereka
dari semua pintu;
(Ar Ra'd 13:23)
25. ^ (Malaikat-
malaikat) yang
memikul 'Arsy dan
malaikat yang
berada di
sekelilingnya
bertasbih memuji
Tuhannya dan
mereka beriman
kepada-Nya serta
memintakan
ampun bagi orang-
orang yang
beriman (seraya
mengucapkan):
"Ya Tuhan kami,
rahmat dan ilmu
Engkau meliputi
segala sesuatu,
maka berilah
ampunan kepada
orang-orang yang
bertaubat dan
mengikuti jalan
Engkau dan
peliharalah mereka
dari siksaan neraka
yang menyala-
nyala, (Al Mu'min
40:7)
26. ^ Hampir saja
langit itu pecah
dari sebelah atas
(karena kebesaran
Tuhan) dan
malaikat-malaikat
bertasbih serta
memuji Tuhan-nya
dan memohonkan
ampun bagi orang-
orang yang ada di
bumi. Ingatlah,
bahwa
sesungguhnya
Allah Dia-lah Yang
Maha Pengampun
lagi Penyayang.
(Asy-Syuura 42:5)
27. ^ Qs. 15 al-Hijr: 28
28. ^ Qs. 53 an-Najm
ayat 6 s/d 14
29. ^ Mereka
(malaikat) selalu
bertasbih
(beribadah kepada
Allah) pada waktu
malam dan siang
hari tiada henti-
hentinya. (Al-
Anbiya 21:20)
30. ^ Mereka
(malaikat) takut
kepada Tuhan
mereka yang
diatas mereka dan
melaksanakan apa
yang
diperintahkan
(kepada mereka)".
(An-Nahl: 50)
31. ^ Dan mereka
berkata, 'Tuhan
Yang Maha
Pemurah telah
mengambil
(mempunyai anak)
'. Maha Suci Allah.
Sebenarnya
(malaikat-malaikat
itu) adalah hamba-
hamba yang
dimuliakan,
mereka itu tidak
mendahului-Nya
dengan perkataan
dan mereka
mengerjakan
perintah-perintah-
Nya. Allah
mengetahui segala
apa yang ada
dihadapan mereka
(malaikat) dan
yang ada
dibelakang
mereka,dan
mereka tiada
memberi syafaat
melainkan kepada
orang yang diridhai
Allah, dan mereka
itu selalu berhati-
hati karena takut
kepada-Nya". (Al-
Anbiya: 26-28)
32. ^ Hai orang-orang
yang beriman,
peliharalah dirimu
dan keluargamu
dari api neraka
yang bahan
bakarnya adalah
manusia dan batu;
penjaganya
malaikat-malaikat
yang kasar, keras,
dan tidak
mendurhakai Allah
terhadap apa yang
diperintahkan-Nya
kepada mereka
dan selalu
mengerjakan apa
yang
diperintahkan. (At-
Tahriim 66:6)
33. ^ Nabi Muhammad
bersabda
"Bagaimana aku
tidak malu
terhadap seorang
laki-laki yang
malaikat pun malu
terhadapnya".
Hadits riwayat
Muslim.
34. ^ Nabi Muhammad
bersabda "Barang
siapa makan
bawang putih,
bawang merah,
dan bawang
bakung janganlah
mendekati masjid
kami, karena
malaikat merasa
sakit (terganggu)
dengan hal-hal
yang membuat
manusia pun
meraa sakit".
Hadits riwayat
Muslim.
35. ^ Lalu
dihidangkannya
kepada mereka.
Ibrahim lalu
berkata, “Silakan
Anda
makan.” (Tetapi
mereka tidak mau
makan), karena itu
Ibrahim merasa
takut terhadap
mereka. Mereka
berkata,
“Janganlah kamu
takut.” Dan
mereka memberi
kabar gembira
kepadanya
dengan (kelahiran)
seorang anak yang
alim (Ishak). (Adz-
Dzaariyaat 27-28)
36. ^ ...Dan
ceritakanlah
(kisah) Maryam di
dalam Al-Quran,
yaitu ketika ia
menjauhkan diri
dari keluarganya
ke suatu tempat di
sebelah timur,
Maka ia
mengadakan tabir
(yang
melindunginya)
dari mereka; lalu
kami mengutus
roh Kami (Jibril)
kepadanya, maka
ia menjelma di
hadapannya
(dalam bentuk)
manusia yang
sempurna.
(Maryam 16-17)
37. ^ Dan malaikat-
malaikat berada di
penjuru-penjuru
langit. Dan pada
hari itu delapan
malaikat
menjunjung ‘Arsy
Tuhanmu di atas
(kepala) mereka.
(Al-Haaqqah: 17)
38. ^ “Maka tatkala
datang azab Kami,
Kami jadikan
negeri kaum Luth
itu yang di atas ke
bawah (Kami
balikkan, red.), dan
Kami hujani
mereka dengan
batu dari tanah
yang terbakar
dengan bertubi-
tubi. (Hud 82)
39. ^ Malaikat-
malaikat dan Jibril
naik (menghadap)
kepada Tuhan
dalam sehari yang
kadarnya lima
puluh ribu tahun.
(Al-Ma’arij 4).
Petunjuk dalam
ayat tersebut
sangat jelas bahwa
perbandingan
kecepatan terbang
malaikat adalah
dalam sehari
kadarnya 50.000
tahun. Berdasarkan
metode
penghitungan
yang dilakukan DR.
Mansour Hassab El
Naby seperti
dalam tulisannya
bahwa untuk satu
hari yang berkadar
1.000 tahun sama
dengan kecepatan
cahaya
(299.792,4989 km/
detik). Berdasar
rumus-rumus dan
cara yang sama
untuk
perbandingan
sehari sama
dengan 50.000
tahun dapat
diperoleh hasil
perhitungan sama
dengan 50 kali
kecepatan cahaya
(14.989.624,9442
km/detik).
Kesimpulannya
adalah
berdasarkan
informasi dari Al
Qur'an dapat
dihitung kecepatan
terbang malaikat
dan Jibril yaitu 50
kali kecepatan
cahaya!
40. ^ “Siapa yang
menjadikan anjing
– kecuali anjing
penjaga ternak,
atau anjing
pemburu, atau
anjing penjaga
tanaman- niscaya
berkuranglah satu
qirath pahalanya
setiap hari ” Hadits
riwayat Al-Bukhari
dengan
seumpamanya
dalam Adz-Dzba ’ih
dan Ash-Shaid
(5480-5482),
Muslim dalam Al-
Musaqat (1574)
41. ^ Abu Haurairah
mengatakan
bahwa Muhammad
bersabda:
“ Malaikat tidak
akan menemani
kelompok manusia
yang di tengah-
tengah mereka
terdapat anjing. ”
Hadits riwayat
Muslim
42. ^ Muhammad
bersabda:
“ Malaikat tidak
akan memasuki
rumah yang di
dalamnya terdapat
anjing dan juga
tidak memasuki
rumah yang
didalamnya
terdapat gambar
(patung)"Hadits
riwayat Ahmad,
Bukhari, Muslim,
Tirmidzi, Nasa'i dan
Ibnu Majah]
43. ^ Rasulullah SAW
bersabda,
“ Barangsiapa
mengarahkan
(mengancam)
saudaranya
(muslim) dengan
benda besi (pisau
misalnya), maka
orang itu dilaknat
oleh malaikat,
sekalipun orang itu
adalah saudara
kandungnya
sendiri. ”Hadits
riwayat Muslim.
44. ^ Muhammad
bersabda,
“ Barangsiapa yang
memakan bawang
putih, bawang
merah, dan
makanan tidak
sedap lainnya,
maka jangan
sekali-kali ia
mendekati
(memasuki) masjid
kami, oleh karena
sesungguhnya
para malaikat
terganggu dari
apa-apa yang
mengganggu
manusia.” Hadits
riwayat Bukhari
dan Muslim.
45. ^ Ummul
Mukminin Aisyah
radhiyallahu 'anha
mengatakan
bahwa Rasulullah
Shallallahu 'alaihi
wa sallam telah
mengadakan
perjanjian dengan
Jibril bahwa Jibril
akan datang.
Ketika waktu
pertemuan itu tiba,
ternyata Jibril tidak
datang. Sambil
melepaskan
tongkat yang
dipegangnya,
Rasulullah
Shallallahu 'alaihi
wa sallam
bersabda : "Allah
tidak mungkin
mengingkari
janjinya, tetapi
mengapa Jibril
belum datang ?"
Ketika Rasulullah
Shallallahu 'alaihi
wa sallam
menoleh, ternyata
beliau melihat
seekor anak anjing
di bawah tempat
tidur. "Kapan
anjing ini masuk ?"
tanya beliau. Aku
(Aisyah)
menyahut :
"Entahlah". Setelah
anjing itu
dikeluarkan,
masuklah malaikat
Jibril. "Mengapa
engkau
terlambat ? tanya
Rasulullah
Shallallahu 'alaihi
wa sallam kepada
Jibril. Jibril
menjawab:
"Karena tadi di
rumahmu ada
anjing. Ketahuilah,
kami tidak akan
memasuki rumah
yang di dalamnya
terdapat anjing
dan gambar
(patung)." Hadits
riwayat Muslim.
46. ^ Abu Haurairah
Radhiyallahu 'anhu
mengatakan
bahwa Rasulullah
bersabda:
“ Malaikat tidak
akan menemani
kelompok manusia
yang di tengah-
tengah mereka
terdapat anjing".
Hadits riwayat
Muslim
[sunting] Referensi
Iman kepada Malaikat
di Dakwatuna.com
Malaikat di
Swaramuslim.net
Malaikat apa dan
bagaimana? di
Armansyah.swaramusli
m.net
malaikat di Al
Sofwah.or.id
The Second Pillar of
Iman Belief in the
Angels
Kisah Malaikat Penjaga
7 Pintu Langit
Kecepatan Terbang
Malaikat di Kaskus.us
AL Qur'an Online -
القرآن الكريم
[tampilkan]
l • b • s
Tokoh Perjanjian Baru
Kategori: Malaikat |