Rabu, Desember 08, 2010

ALLAH

Nama Allāh yang ditulis
dengan kaligrafi Arab,
dibuat oleh seorang
seniman bernama Hâfız
Osman pada masa
Kekalifahan Utsman abad
ke-17 Masehi.
Allāh (Arab:
الله
, Allaah) adalah kata
dalam bahasa arab yang
merujuk pada nama
Tuhan. Perkataan tuhan
dalam bahasa arab
adalah Ilah sebagaiman
dalam dua kalimah
sahadah Islam. Kata Alloh
ini lebih banyak dikenal
sebagai sebutan tuhan
oleh penganut agama
Islam. Kata ini sendiri di
kalangan para penutur
bahasa arab, adalah kata
yang umum untuk
menyebut tuhan["Tuhan"
dalam bahasa Arab
adalah Ilah
], terlepas dari agama
mereka, termasuk
penganut Yahudi dan
Kristen Arab.
Konsekuensinya, kata ini
digunakan dalam
terjemahan kitab suci
agama Kristen dan
Yahudi yang berbahasa
arab, sebagaimana pula
terjemahan Alkitab dalah
bahasa Indonesia dan
Turki.
Kata "Allah" disebutkan
lebih dari 2679 kali dalam
Al-Qur'an.[1] Sedangkan
kata "Tuhan" dalam
bahasa Arab adalah Ilah (
إله
) disebut ulang sebanyak
111 kali dalam bentuk
mufrod, ilahaini dalam
bentuk tatsniyah 2 kali
dan aalihah dalam bentuk
jama' disebut ulang
sebanyak 34 kali.
Etimologi
Sebuah tulisan Allah
dibagian luar dari
kawasan Eski Cami
(Mesjid tua) di Edirne,
Turki.
Beberapa teori mencoba
menganalisa etimologi
dari kata "Allah". Salah
satunya mengatakan
bahwa kata Allāh (الله)
berasal dari gabungan
dari kata al- (sang) dan
ʾilāh (tuhan) sehingga
berarti "Sang Tuhan".
Namun teori ini
menyalahi bahasa dan
kaidah bahasa Arab.
Bentuk ma'rifat (definitif)
dari ilah adalah al-ilah,
bukan Allah. Dengan
demikian kata al-ilah
dikenal dalam bahasa
Arab. Penggunaan kata
tersebut misalnya oleh
Abul A'la al-Maududi
dalam Mushthalahatul
Arba'ah fil Qur'an (h. 13)
dan Syaikh Abdul Qadir
Syaibah Hamad dalam al-
Adyan wal Furuq wal
Dzahibul Mu'ashirah (h.
54).
Kedua penulis tersebut
bukannya menggunakan
kata Allah, melainkan al-
ilah sebagai bentuk
ma'rifat dari ilah. Dalam
bahasa Arab pun dikenal
kaidah, setiap isim (kata
benda atau kata sifat)
nakiroh (umum) yang
mempunyai bentuk
mutsanna (dua) dan
jamak, maka isim ma'rifat
kata itupun mempunyai
bentuk mutsanna dan
jamak. Hal ini tidak
berlaku untuk kata Allah,
kata ini tidak mempunyai
bentuk ma'rifat mutsanna
dan jamak. Sedangkan
kata ilah mempunyai
bentuk ma'rifat baik
mutsanna (yaitu al-ilahani
atau al-ilahaini) maupun
jamak (yaitu al-alihah).
Dengan demikian kata al-
ilah dan Allah adalah dua
kata yang berlainan.[2]
Teori lain mengatakan
kata ini berasal dari kata
bahasa Aram Alāhā.[3]
Cendekiawan muslim
kadang-kadang
menerjemahkan Allah
menjadi "God" dalam
bahasa Inggris. Namun
demikian, sebagian yang
lain mengatakan bahwa
Allah tidak untuk
diterjemahkan, dengan
berargumen bahwa kata
tersebut khusus dan
agung sehingga mesti
dijaga, tidak memiliki
bentuk jamak dan gender
(berbeda dengan God
yang memiliki bentuk
jamak Gods dan bentuk
feminin Goddess dalam
bahasa inggris). Isu ini
menjadi penting dalam
upaya penerjemahan Al
Qur'an.
Tipografi
Kata Allāh selalu ditulis
tanpa alif untuk
mengucapkan vowel ā.
Ini disebabkan karena
ejaan Arab masa lalu
berawalan tanpa alif
untuk mengeja ā. Akan
tetapi, untuk diucapkan
secara vokal, alif kecil
selalu ditambahkan di
atas tanda saddah untuk
menegaskan prononsiasi
tersebut.
Allah dalam Islam
Bagian dari serial dalam
keyakinan Islam:
Aqidah
Rukun Islam (Sunni)
Syahādah - Pernyataan
keyakinan
Ṣalāt - Sembahyang
Zakāh - Membayar
sedekah wajib
Ṣaum - Berpuasa selama
bulan Ramadan
Haji - Melakukan
serangkaian ibadah di
Mekkah
Rukun Iman (Sunni)
Allāh - Tawhīd
Malaikat - Keberadaan
dan tugasnya
Kitab Allāh - Shuhuf dan
kitab
Nabi dan Rasul - Syariat
agama
Hari Akhir - Hari
Pembalasan
Qada dan Qadar -
Ketentuan dan takdir
Lainnya
Eskatologi Islam.

Tidak ada komentar: